Piala Dunia U-17 Ajang Berebut Lirikan Pelatih Papan Atas Benua Biru

Tak hanya Nasri, playmaker Cesc Fabregas pun mencuri hati Wenger di pentas Piala Dunia U-17, pada 2003. Pemain asal Spanyol itu sukses menjadi topskorer.
Tak banyak bicara, Wenger langsung menerbangkan Fabregas ke London, tak lama setelah turnamen Piala Dunia U-17 selesai. Setahun berikutnya, Fabregas kembali tampil trengginas di Piala Eropa U-17 dan masuk final melawan Prancis yang dibela Nasri.
Bukan hanya Nasri atau Fabregas yang sukses mencuri perhatian saat berlaga di kompetisi yunior. ‘The Emperor’ Adriano serta Toni Kroos juga mencuat di Piala Dunia U-17.
Untuk itu, bagi para pemain event kelas tiga ini dimanfaatkan sebagai ajang unjuk gigi. Untuk penggawa dari Amerika Latin misalnya, Piala Dunia U-17 bisa jadi tiket berlaga di Benua Biru.
Sejak tahun 1950-an dan mulai menjadi trend pada1980-an, tampil liga di negara-negara Eropa dianggap sebagai tolok ukur kesuksesan sebagai pemain sepak bola Amerika Latin. Ini tentu saja terbentuk berkat karier mentereng Alfredo Di Stefano bersama Real Madrid, Maradona di Napoli, lalu ada Romario, Gabriel Batistuta, Lionel Messi dan lain sebagainya.