Profil Junior Messias: Mantan Kurir Kulkas Penyambung Asa AC Milan di Liga Champions
MADRID, iNews.id - Sosok Junior Messias sedang jadi perbincangan hangat netizen. Dia menjadi pahlawan kemenangan AC Milan 1-0 atas Atletico Madrid pada matchday kelima Grup B Liga Champions di Wanda Metropolitano, Kamis (25/11/2021) dini hari WIB.
Messias masuk sebagai pemain pengganti Rade Krunic pada menit ke-65. Penyerang Brasil berusia 30 tahun itu langsung menujukkan magisnya.
Dia mencetak gol kemenangan pada menit ke-87 dan membuat I Rossoneri pulang ke Negeri Pizza dengan senyuman. Hasil positif itu membuat AC Milan tetap berpeluang melaju ke babak 16 Besar Liga Champions.

Kini Messias dan kawan-kawan duduk di peringkat ketiga klasemen Grup B dengan nilai 4 di satu laga tersisa. Angka mereka sama dengan Atletico Madrid yang berstatus juru kunci.
Kedua tim ini hanya tertinggal 1 angka dari FC Porto di tempat kedua. Sosok Messias benar-benar jadi juru selamat bagi AC Milan.
Sebab jika kalah di laga tadi, I Rossoneri sudah dipastikan tersingkir dari Liga Champions. Tapi Messias berhasil jadi pembeda.
Bagi Messias itu merupakan gol pertamanya untuk AC Milan sejak dipinjam dari Crotone musim panas lalu. Hebatnya torehan itu tercipta di laga debutnya di Liga Champions. Pria kelahiran Belo Horizonte itu begitu semringah.
"Saya senang dengan hasil pertandingan. Kami butuh kemenangan dan terus berjuang. Masih banyak hal yang harus dilakukan,” kata Junior Messias usai laga dikutip dari Football Italia.
“Kami perlu terus menjadi rendah hati. Ini adalah kesuksesan terbesar dalam karier saya. Namun, saya mesti melanjutkannya dengan seimbang," ujarnya.
Siapa sangka sebelum jadi juru selemat AC Milan, Messias menempuh perjalanan hidup yang cukup keras.
Dia pernah bekerja serabutan dari dari mengumpulkan puing perobohan gedung sampai tukang antar mesin cuci dan kulkas. Messias mulai menekuni sepak bola di akademi Klub Brasil, Cruzeiro pada 2008.
Kemudian dia merantau ke Negeri Pizza dan sempat memperkuat klub-klub guram seperti Casale, Chierri, Gozzano dan Crotone sebelum dipinjamkan ke AC Milan.

Tentu tak pernah terpikir dibenaknya kini bisa menjadi pahlawan I Rossoneri di panggung sekelas Liga Champions. Tapi perjuangan AC Milan belum selesai.
Tim yang dinakhodai Stefano Pioli itu masih membutuhkan kemenangan di matchday terakhir guna lolos ke babak 16 Besar Liga Champions. Tapi langkah mereka tak akan mudah karena harus menghadapi Liverpool.
Setelah menang, AC Milan juga tak langsung lolos. Klub Kota Mode Italia itu harus berdoa FC Porto kalah atau minimal imbang melawan Atletico Madrid.
Editor: Reynaldi Hermawan