PSSI Akan Lakukan 5 Langkah demi Majukan Sepak Bola Indonesia, Salah Satunya Lewat Filanesia
JAKARTA, iNews.id - PSSI akan melakukan lima langkah dalam upaya membangun sepak bola Indonesia agar menjadi lebih baik pada masa mendatang. Salah satunya terkait kurikulum Filanesia yang mesti dikembangkan lagi.
"Ada lima (pilar) yang harus diperbaiki untuk sepak bola Indonesia agar jauh lebih baik," kata Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri ketika hadir sebagai narasumber di Webinar Partai Perindo bertajuk “Belajar dari Sukses Timnas U-16, Kita Bangun Tim Sepakbola yang Hebat” yang digelar Jumat (26/8/2022).
Sebagai awalan Indra menyebut pengembangan infrastruktur. Menurutnya, saat ini keberadaan lapangan untuk bermain sepak bola di Tanah Air masih minim.
Meski jumlah stadion di Indonesia sudah banyak, tetapi perlu lapangan terbuka atau lapangan latihan sepak bola yang perlu dibangun oleh pemerintah.
"Enggak mungkin PSSI (yang membangun lapangan), jadi kita bersyukur ada Inpres dan hubungan yang baik antara PSSI dan pemerintah sekarang, yang harmonis untuk bersinergi di bidang infrastruktur," pungkasnya.
Kedua, pengembangan kurikulum Filanesia yang merupakan singkatan dari filosofi sepak bola Indonesia. Menurutnya kurikulum yang lahir empat tahun lalu itu harus di-upgrade dengan yang baru.
Untuk itu, bulan depan PSSI berencana mengundang berbagai pakar, mantan pemain, pelatih, wartawan senior serta Kemenpora untuk rembug bareng membahas kurikulum Filanesia tersebut.
"Kurikulum sepak bola untuk suatu negara harus lahir dari banyak pendapat dan ide, tidak bisa lahir dari dua tiga orang. Saya minta support dari Kemenpora, kita akan upgrade Filanesia. Kita susun programnya dan Insyallah bulan September ini kita akan lakukan," imbuh Indra.
Ketiga, pengembangan pelatih. Pasalnya, jumlah pelatih di Indonesia sangat minim cuma 6.000 orang, sedangkan di Jepang mencapai sebanyak 70 ribu pelatih.
"Jepang pelatih profesional atau A Pro-nya lebih dari 1.000, kita baru 21 orang. Itu yang harus diperbaiki," ujarnya.
Keempat, lanjut Indra, melakukan pengembangan pemain. Hal ini dilakukan setelah adanya pengembangan infrastruktur, kurikulum dan pelatih.
"Setelah pengembangan infrastruktur, kurikulum dan pelatih, kita lakukan pengembangan pemain yang bagus dan meningkatkan pemain berkualitas," ungkapnya.
Kelima, memperbanyak kompetisi. Tujuannya, lanjut Indra, dengan memperbanyak kompetisi akan memunculkan banyak pemain-pemain baru, sehingga memiliki skill yang terasah dan berkembang dengan baik.
"Kompetisi harus diperbaiki kualitasnya. Lima pilar itu yang sekarang kami upayakan mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama," tegasnya.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya