Tersingkir dari Euro 2024, Portugal Dipusingkan Pertanyaan: Masih Butuh Cristiano Ronaldo?
Mantan Pelatih Portugal Fernando Santos sudah mencoba melupakan Ronaldo pada Piala Dunia 2022 setelah gagal memberi pengaruh buat tim. Dia berani mencadangkan CR7, dan memainkan striker muda Goncalo Ramos.
Namun setelah kekalahan mengejutkan mereka dari Maroko di perempat final, yang membuat Ronaldo menangis tersedu saat berjalan ke terowongan stadion, Portugal memutuskan memecat Santos.
Kemudian, Roberto Martinez yang datang sebagai pelatih baru kembali memercayai Ronaldo. Parahnya lagi, alih-alih membangun tim di sekitar bintang-bintangnya yang sedang naik daun, sang arsitek asal Spanyol itu malah menempatkan mereka sebagai pemain pendukung di sekitar Ronaldo dengan harapan sang megabintang bisa mendapatkan kesempatan lain untuk meraih kejayaan di Euro 2024.
Namun, harapan itu berubah menjadi kekecewaan. Ronaldo tetap gagal memberi kontribusi buat tim. Meskipun kariernya yang luar biasa selama lebih dari dua dekade, memecahkan banyak rekor dan bermain untuk beberapa klub terbesar di dunia, citra abadi Ronaldo selama tiga minggu terakhir di Jerman menunjukkan waktunya sebagai ikon sudah berakhir.
Pada kejuaraan Eropa keenamnya, dia gagal bermain di level tertinggi. Dia juga gagal memecahkan rekor menjadi pemain tertua yang mencetak gol dalam sejarah turnamen.
Pada akhirnya, dia akan dikenang sebagai pemain yang meneteskan air mata dalam dua turnamen besar beruntun.
Dengan Ronaldo yang kemungkinan belum akan pensiun setelah menemukan tempat berlindung yang aman di klub Arab Saudi Al Nassr dengan kontrak senilai 173 juta pound (Rp3,6 triliun) per tahun, masih harus dilihat apakah dia masih memiliki masa depan di tim nasional.
Editor: Abdul Haris