Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jam Tangan Rolex Hadiah Prabowo untuk Timnas Indonesia Viral Lagi di Medsos!
Advertisement . Scroll to see content

Timnas Indonesia Dirugikan, Pengamat Sebut FIFA dan AFC Kumpulan Penjahat dan Mafia Sepak Bola

Rabu, 08 Oktober 2025 - 12:10:00 WIB
Timnas Indonesia Dirugikan, Pengamat Sebut FIFA dan AFC Kumpulan Penjahat dan Mafia Sepak Bola
Timnas Indonesia melakoni latihan di Jeddah, Senin (6/10/2025), jelang melawan Arab Saudi pada round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (Foto: PSSI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Timnas Indonesia dirugikan dalam round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kondisi ini membuat pengamat sepak bola Anton Sanjoyo mengkritik tajam FIFA dan AFC. Bahkan, dia menyebut kedua lembaga tersebut sebagai kumpulan mafia dan penjahat sepak bola dunia yang sarat kepentingan politik serta ekonomi yang mengancam integritas kompetisi.

Pandangan keras itu disampaikan Anton Sanjoyo dalam program Rakyat Bersuara bertajuk “Hidup Mati Timnas Menuju Piala Dunia,” yang disiarkan di iNews TV pada Selasa (7/10/2025). Dalam pernyataannya, Anton menilai FIFA dan AFC tidak lagi mencerminkan semangat sportivitas karena telah dipenuhi pihak-pihak yang memiliki kepentingan pribadi.

“Saya selaku katakan FIFA itu kumpulan 'penjahat, para mafia' yang punya andil masing-masing, punya fasted interest masing-masing pada tiap anggotanya. AFC apalagi,” ujar Anton dengan nada tegas.

Dia menambahkan, tudingan tersebut bukan tanpa dasar. Menurutnya, FIFA merupakan anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang paling sering melanggar prinsip etika dan transparansi. Pernyataan itu dia sampaikan berdasarkan pengakuan dari koleganya yang juga anggota IOC, yang menyebut FIFA sebagai organisasi paling bermasalah di antara federasi olahraga lainnya.

Selain menyoroti FIFA, Anton juga mengkritik langkah AFC yang secara sepihak mengubah aturan lokasi pertandingan babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Berdasarkan ketentuan awal, seluruh pertandingan di fase tersebut seharusnya digelar di tempat netral untuk menjamin keadilan bagi seluruh peserta. Namun, AFC justru menetapkan Arab Saudi sebagai tuan rumah tanpa melakukan konsultasi dengan negara-negara lain.

“Kita tahu, kalau sebetulnya aturan pertama dalam putaran keempat itu, putaran keempat itu ada di tempat netral. Tiba-tiba saja mereka bisa memutuskan tuan rumahnya adalah Arab Saudi,” ucapnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut