Timnas Indonesia Dirugikan, Pengamat Sebut FIFA dan AFC Kumpulan Penjahat dan Mafia Sepak Bola

Anton menilai keputusan itu sebagai bentuk kesewenang-wenangan AFC. Dia menyebut, langkah tersebut jelas merugikan negara-negara seperti Indonesia, Irak, Oman, dan Uni Emirat Arab.
“Ya mereka (AFC) bikin aturan, mereka sendiri yang ubah, dan mereka tidak konsultasi kepada negara-negara yang lolos ke putaran keempat. Indonesia, Irak, Oman, UEA mereka enggak konsultasi,” lanjutnya.
Keputusan sepihak ini, menurut Anton, memperlihatkan bahwa sepak bola di level global semakin dikendalikan oleh kepentingan politik dan ekonomi. Dia memperingatkan, keputusan semacam itu bisa mencederai semangat fair play serta mengurangi kepercayaan publik terhadap lembaga tertinggi sepak bola dunia.
Banyak pihak menilai, keberanian Anton mengungkap hal ini penting untuk mendorong transparansi dalam tata kelola sepak bola internasional. Jika tidak ada yang berani bersuara, keputusan sepihak semacam itu akan terus berulang dan merugikan tim-tim yang berjuang dengan kemampuan murni, termasuk Timnas Indonesia.
Isu ini pun menjadi sorotan publik Tanah Air. Keputusan AFC dianggap berpotensi mengganggu fokus skuad Garuda dalam perjuangan menuju Piala Dunia 2026. Di tengah sistem yang dianggap tidak adil, semangat dan mentalitas Timnas Indonesia diharapkan tetap menjadi kekuatan utama untuk membuktikan kualitas di atas lapangan, melawan segala bentuk ketidakadilan yang terjadi di luar pertandingan.
Editor: Abdul Haris