Weston McKennie Jadi Korban Rasisme di Allianz Stadium, Juventus Ambil Sikap Tegas
Sekitar 1.000 pendukung Parma hadir di sektor tamu Allianz Stadium. Namun, tidak ada kehadiran kelompok ultras karena mereka memboikot pertandingan akibat harga tiket yang dianggap terlalu tinggi. Sayangnya, absennya ultras tidak membuat pertandingan bebas dari ulah oknum yang mencoreng citra sepak bola Italia.
Padahal di lapangan, Juventus tampil dominan dan meraih kemenangan meyakinkan. Gol pembuka dilesakkan oleh Jonathan David, yang mencetak gol perdana di Serie A sejak bergabung musim panas ini dengan nilai transfer 30 juta euro (Rp532 miliar). Dusan Vlahovic kemudian menutup laga dengan gol di menit akhir, setelah menerima umpan matang dari Kenan Yildiz.
Pemain muda asal Turki itu tampil menonjol dengan memberikan dua assist sekaligus, dan dinobatkan sebagai man of the match dalam laga yang berlangsung di depan puluhan ribu pendukung Juventus.
Namun, kegembiraan suporter Bianconeri seakan tercoreng oleh insiden rasisme terhadap McKennie. Fokus media dan publik pun kini tidak hanya pada kemenangan Juventus, tetapi juga pada langkah nyata yang harus diambil otoritas sepak bola untuk memberantas diskriminasi.
Kasus serupa bukanlah hal baru di Serie A. Beberapa pemain sebelumnya juga pernah mengalami perlakuan serupa. Karena itu, Juventus berharap insiden McKennie bisa menjadi titik balik untuk menegakkan aturan yang lebih keras demi menciptakan stadion yang aman dan inklusif.
McKennie tetap mendapat dukungan penuh dari klub, rekan setim, dan suporter. Insiden ini memperlihatkan perjuangan melawan rasisme masih panjang, namun Juventus menegaskan akan berdiri tegak bersama pemainnya untuk memastikan hal serupa tidak terulang di masa depan.
Editor: Abdul Haris