Banyak Anak Kecanduan, Ada Ancaman Tersembunyi di Balik Game Online Roblox
Dilarang di Sejumlah Negara
Popularitas Roblox tak lepas dari kontroversi. Game ini telah disalahgunakan oleh oknum yang memanfaatkan celah keamanan untuk melakukan kejahatan. Pada Agustus lalu, Turki resmi melarang Roblox akibat konten yang dinilai dapat mengarah pada eksploitasi anak.
Di Inggris, organisasi keamanan digital Internet Matters melaporkan kasus game “Hotline” yang terdapat di Roblox, di mana pemain diarahkan untuk saling menyerang menggunakan pisau dan senjata sebelum bertarung satu sama lain.
Sementara itu, di Indonesia, tren bermain Roblox terus meningkat di kalangan anak-anak. Kekhawatiran orangtua pun ikut meningkat, mengingat banyak anak yang mulai kecanduan dan menunjukkan perubahan perilaku akibat paparan konten kekerasan di dalam geme tersebut.
Peran Orangtua Sangat Vital
Para pakar menyarankan agar orangtua mengganti Roblox dengan konten atau permainan yang lebih aman dan edukatif. Namun jika anak tetap ingin bermain, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil.
Roblox secara default menerapkan sistem keamanan berdasarkan usia pengguna yang dimasukkan saat pendaftaran. Sebab itu, penting bagi orangtua memastikan tanggal lahir anak dicantumkan secara benar, agar sistem dapat mengaktifkan filter otomatis, mematikan fitur obrolan, dan menyesuaikan perlindungan untuk anak di bawah usia 13 tahun.