Banyak Anak Kecanduan, Ada Ancaman Tersembunyi di Balik Game Online Roblox
JAKARTA, iNews.id - Fenomena game online Roblox tengah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Game virtual yang digandrungi anak-anak ini disebut-sebut memicu kekhawatiran akibat potensi dampak negatif yang tersembunyi di balik tampilannya yang menarik.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, angkat suara terkait maraknya anak-anak yang kecanduan Roblox. Dia menyebut, Permainan Roblox memiliki potensi bahaya bagi anak-anak, karena mengandung banyak unsur kekerasan di dalamnya.
Menurut Abdul Mu'ti, daya imajinasi anak yang masih berkembang membuat mereka kesulitan membedakan antara dunia maya dan realitas. “Anak-anak belum memiliki tingkat intelektualitas yang mampu membedakan mana yang nyata dengan rekayasa. Akibatnya, hal itu berbahaya bagi mereka di kehidupan nyata,” ujarnya.
Apa Itu Roblox? Mengutip The Guardian, Roblox adalah platform permainan daring 3D yang memungkinkan pengguna menciptakan dan memainkan game interaktif buatan sendiri. Semua game dalam Roblox dirancang melalui alat bernama Roblox Studio, dan diprogram menggunakan bahasa pemrograman Lua.
Game-game di dalamnya mencakup beragam tema, seperti petualangan, simulasi, peran (roleplay), balapan, horor, bahkan edukasi. Sebagian besar dapat diakses gratis, namun terdapat fitur-fitur premium yang menggunakan mata uang virtual Robux.
Selain itu, Roblox bersifat multiplayer, sehingga pemain bisa terhubung dengan teman secara online dan bermain bersama dalam waktu nyata.
Dilarang di Sejumlah Negara
Popularitas Roblox tak lepas dari kontroversi. Game ini telah disalahgunakan oleh oknum yang memanfaatkan celah keamanan untuk melakukan kejahatan. Pada Agustus lalu, Turki resmi melarang Roblox akibat konten yang dinilai dapat mengarah pada eksploitasi anak.
Di Inggris, organisasi keamanan digital Internet Matters melaporkan kasus game “Hotline” yang terdapat di Roblox, di mana pemain diarahkan untuk saling menyerang menggunakan pisau dan senjata sebelum bertarung satu sama lain.
Sementara itu, di Indonesia, tren bermain Roblox terus meningkat di kalangan anak-anak. Kekhawatiran orangtua pun ikut meningkat, mengingat banyak anak yang mulai kecanduan dan menunjukkan perubahan perilaku akibat paparan konten kekerasan di dalam geme tersebut.
Peran Orangtua Sangat Vital
Para pakar menyarankan agar orangtua mengganti Roblox dengan konten atau permainan yang lebih aman dan edukatif. Namun jika anak tetap ingin bermain, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil.
Roblox secara default menerapkan sistem keamanan berdasarkan usia pengguna yang dimasukkan saat pendaftaran. Sebab itu, penting bagi orangtua memastikan tanggal lahir anak dicantumkan secara benar, agar sistem dapat mengaktifkan filter otomatis, mematikan fitur obrolan, dan menyesuaikan perlindungan untuk anak di bawah usia 13 tahun.
Orangtua juga dianjurkan menghubungkan akun anak dengan akun mereka, agar bisa mengontrol aktivitas bermain anak secara lebih rinci, termasuk menetapkan batasan waktu bermain.
Selain fitur teknis, orangtua juga perlu membangun komunikasi aktif dengan anak untuk mengedukasi tentang risiko dan tanggung jawab saat bermain game online. Pengawasan yang konsisten menjadi kunci utama dalam mencegah anak terpapar konten yang tidak sesuai usia mereka.
Editor: Dani M Dahwilani