5 Negara Bikin Bangunan Anti-Kiamat, Tawarkan Fasilitas Mewah

JAKARTA, iNews.id - Manusia bersiap untuk menghadapi bencana besar yang akan terjadi seperti kiamat. Bangunan anti-kiamat pun dibangun sejumlah negara.

Sejumlah negara membangun bangunan anti-kiamat. Bangunan anti-kiamat tersebut banyak berupa bunker yang diletakkan di bawah tanah yang dalam.

China Berencana Bikin Kereta Kiamat, Ini Fungsinya

Bahkan bunker-bunker tersebut dilengkapi dengan fasilitas mewah. Meski tertanam di bawah tanah, bunker juga dirancang demi kenyamanan. Jadi, negara mana saja yang bikin bangunan anti-kiamat?

Negara Bikin Bangunan Anti-Kiamat

1. Amerika Serikat
Amerika Serikat membuat Vivos xPoint. Ini adalah bunker yang dapat menampung hingga 5.000 orang dengan tahan ledakan sebesar 500.000 pon.

Awalnya struktur bangunan digunakan tentara untuk menyimpan senjata dan amunisi. Oleh karena itu, bangunan dibuat tidak hancur bila bom meledak.

2. Jerman
Jerman juga mempunyai bunker bernama Vivos Europa One. Bunker dapat memberikan perlindungan dari bencana alam, serangan nuklir, dan kiamat.

Faslitas yang ditawarkan di bunker ini juga sangat mewah. Bunker mempunyai kolam renang, teater, dan gym. Menariknya, di dalam bunker ada pintu baja yang tidak dapat ditembus karena ketebalannya.

3. China
Dikutip dari halaman Sindonews.com, pengusaha dan pembuat furnitur Liu Quiyan membuat bola raksasa bernama Bahtera Nuh. Bola dirancang untuk menahan tsunami yang tinggi dan gempa Bumi dahsyat.

Bola raksasa dibuat menggunakan casing fiberglass di atas rangka baja. Bola juga sudah dilengkapi dengan tangki oksigen dan persediaan makanan.

4. Ceko
Ceko juga mempunyai bunker di bawah tanah dengan luas 75.000 kaki persegi. Bunker juga menawarkan fasilitas mewah mulai dari kamar bawah tanah dua tingkat, kolam renang, penyimpanan wine, dan spa. Menariknya, fasilitas juga menawarkan bioskop dan perpustakaan. Ada juga fasilitas medis.

5. Rusia
Vladimir Putin diduga membuat bunker Siberia yang terletak di Distrik Ongudaysky, dekat perbatasan Rusia dengan Mongolia, China, dan Kazakhstan.

Bunker ini dirancang untuk anti-nuklir dan sudah dilengkapi dengan teknologi canggih. Namun, Mantan kepala Departemen Hubungan Masyarakat di Institut Hubungan Internasional Moskow Valery Solovey mengklaim, ini sebenarnya buka bunker, tapi kota bawah tanah.

Editor: Dini Listiyani