Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anak Indonesia Usia 13-16 Tahun Tidak Bebas Akses Medsos Mulai 2026!
Advertisement . Scroll to see content

Apa Itu Tren TikTok Chroming yang Sudah Merenggut Nyawa? Kenali Bahayanya

Jumat, 06 September 2024 - 17:20:00 WIB
Apa Itu Tren TikTok Chroming yang Sudah Merenggut Nyawa? Kenali Bahayanya
Apa Itu Tren TikTok Chroming yang Sudah Merenggut Nyawa (Foto: unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tren TikTok Chroming telah merenggut nyawa beberapa anak muda. Kini, tren tersebut viral di platform tersebut. 

Tren TikTok Chroming telah merenggut nyawa, salah satunya Esra Haynes seorang pelajar berusia 13 tahun dari Melbourne, Australia. Esra meninggalpada 31 Maret 2023 akibat paparan bahan kimia setelah mengikuti tren TikTok tersebut. 

Orang tua Haynes baru-baru ini memperingatkan orang lain tentang risiko yang terkait chroming, yang telah menjadi populer di media sosial. Sebenarnya apa tren tersebut?

Tren TikTok Chroming 

Dikutip dari Dexerto, Jumat (6/9/2024), chroming adalah istilah informal yang berasal dari Australia. Istilah ini merujuk pada tindakan menghirup asap dari sumber beracun seperti kaleng aerosol, deodoran semprot, atau wadah cat. 

Di TikTok, pengguna yang melakukan chroming mengunggah video dengan istilah WhipTok. Istilah ini digunakan untuk penggunaan nitrogen oksida untuk rekreasi. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut