Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sepasang Black Hole Supermasif Terjauh Terdeteksi, Masing-Masing Sebesar 50 Juta Matahari
Advertisement . Scroll to see content

Astronom Temukan Kelas Black Hole Langka untuk Pertama Kalinya

Kamis, 03 September 2020 - 15:17:00 WIB
Astronom Temukan Kelas Black Hole Langka untuk Pertama Kalinya
Black hole (Foto: NASA/ESA)
Advertisement . Scroll to see content

SAN FRANCISCO, iNews.id - Black hole ditemukan para astronom memiliki dua ukuran berbeda. Black holes stellar yang lahir dari ledakan bintang sekarang dan memiliki rentang massa 5 hingga puluhan massa bintang mereka serta supermasif.

Namun, penemuan black hole dengan rentang massa yang berada di antara keduanya sangatlah jarang. Tim astronom internasional yang bekerja dengan Laser Interferometry Gravitational Wave Observatory Scientific Collaboration (LSC) dan the Virgo Collaboration mengumukan pada Rabu, mereka untuk pertama kalinya dalam sejarah, secara langsung mengamati gelombang gravitasi yang dihasilkan oleh pembentukan massa menengah.

Black hole (IMBH), satu dengan 142 kali massa bintang lokal. Tim menggunakan dua sensor LIGO di Amerika dan yang ketiga di Italia untuk melakukan observasi. Mereka menjuluki gelombang gravitasi, GW190521.

Seperti yang dijelaskan oleh asisten profesor Universitas Vanderbilt, Dr. Karan Jani kepada Engadget, sinyalnya sendiri sangat kecil, hanya empat garis berlekuk-lekuk yang berlangsung sepersepuluh detik. Tapi, implikasinya terhadap pemahaman tentang kosmos sangat besar.

"Kami dapat memastikan ini berasal dari tabrakan dua lubang hitam. Keduanya sangat besar; sesuatu yang kita tahu bahwa bintang tidak bisa membuat," kata Jani sebagaimana dikutip dari Engadget, Kamis (3/9/2020).

Masing-masing black hole memiliki berat sekitar 85 dan 65 kali massa matahari. Keduanya berada di luar batas bobot teoritis collapsar. Ketika mereka bertabrakan enam miliar tahun yang lalu di wilayah ruang angkasa 5 gigaparsec jauhnya, mereka melepaskan "delapan massa energi matahari" dalam bentuk gelombang gravitasi dan melahirkan IMBH yang lebih masif yang dideteksi tim.

Jani menjelaskan IMBH ada di tempat yang dikenal sebagai gurun lubang hitam. Mengingat sebelumnya tidak ada sinyal yang dikonfirmasi secara observasi tentang keberadaan IMBH.

“Kami hanya tidak tahu .. sepertinya ini adalah celah alam. Apakah [alam] memiliki preferensi tertentu untuk membuat hanya beberapa lubang hitam di massa yang berbeda ini?" ujar Jani.

Alam semesta adalah tempat yang besar dan hanya karena belum menemukan IMBH hingga saat ini, bukan berarti astronom tidak mencarinya. Para astronom telah menemukan 305 kandidat potensial berdasarkan analisis lebih dari satu juta gambar yang diambil selama Sloan Digital Sky Survey.

Namun kehadiran mereka diperhatikan berdasarkan emisi sumber sinar X ultraluminous (ULXs) dan pergerakan cluster globular, tidak pernah diamati secara langsung. Para astronom pada tahun 2009 menemukan satu kandidat bercahaya di tepi galaksi ESO 243-49 yang berjarak 290 juta tahun cahaya (di bawah).

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut