Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Komdigi Soroti Kedaulatan di Ruang Digital
Advertisement . Scroll to see content

Data Tak Terkontrol, Kedaulatan Digital Negara Terancam

Minggu, 09 Desember 2018 - 16:01:00 WIB
Data Tak Terkontrol, Kedaulatan Digital Negara Terancam
Pencurian data merupakan esensi dari masalah kedaulatan digital. (Foto: Ilustrasi/ICT Business)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kedaulatan digital memiliki cakupan sangat luas terkait perlindungan data secara menyeluruh terhadap suatu negara. Data yang dimaksud tidak hanya tentang data warga negara tapi juga data-data yang dimiliki institusi, baik bisnis maupun lembaga pemerintah seperti rahasia negara.

Pencurian data merupakan esensi dari masalah kedaulatan digital. Berdasarkan laporan Identity Theft Resource Center antara Januari sampai Juli 2018 telah terjadi pencurian 22.408.258 data.

Sementara laporan Ponemon 2018 menyebutkan, rata-rata total kerugian pelanggaran data adalah 3,86 juta dolar AS. Di mana kemungkinan rata-rata pelanggaran data global dalam 24 bulan ke depan adalah 27,9 persen.

Data bisa berada di lebih dari satu tempat, dapat dibawa melintasi separuh dunia dalam hitungan detik dan dicuri tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Technical Consultant PT Prosperita - ESET Indonesia, Yudhi Kukuh mengatakan masalah pelik data ada ketika tidak memiliki kontrol. Karena itu, kebijakan sangat ketat diberlakukan di banyak negara terkait data, misalnya dengan mewajibkan perusahaan teknologi membangun data center mereka di dalam negeri.

"Lain halnya dengan data usaha atau bisnis yang datanya tertanam dalam infrastruktur perusahaan, musuh terbesar mereka saat ini adalah ancaman targeted attack, yaitu malware yang bertujuan melumpuhkan operasi perusahaan sambil melakukan pencurian data,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang dilansir iNews.id, Minggu (9/12/2018).

Yudhi memaparkan, bicara malware dengan serangan yang ditargetkan pasti akan merujuk pada Stuxnet, BlackEnergy, Industroyer sampai pada Telebots, hal itu akan segera berlalu. Sekarang dan masa depan, bicara tentang GreyEnergy menjadikan malware lebih modern serta canggih.

Seperti para pendahulunya, GreyEnergy diciptakan untuk mengeksploitasi sistem ICS/SCADA yang rentan diretas karena keterbatasan sistem keamanan. Perbedaan dari malware sebelumnya adalah dia tidak hanya bertugas melumpuhkan sistem ICS/SCADA, tapi juga memiliki misi lain sebagai malware pengintai atau spionase.

"Contohnya, serangan malware Gazer pada 2016. Malware targeted attack yang dapat dideteksi ESET ini mengincar kedubes dan konsulat di seluruh dunia. GreyEnergy mempunyai spesifikasi serupa sebagai mata-mata di dunia maya, kelebihan lain GreyEnergy yang membuat lebih berbahaya terletak pada kemampuan yang berfungsi sebagai backdoor, keylogging, mencuri file, mengambil screenshoot, kata sandi, dan pencurian kredensial," katanya.

ICS/SCADA yang menjadi incaran GreyEnergy merupakan sistem yang digunakan untuk mengoperasikan mesin-mesin yang digunakan dalam banyak bidang seperti manufaktur dan infrastruktur penting, seperti pembangkit listrik, pengolahan air, kilang minyak, bahkan bandar udara. Jadi bisa dibayangkan kengerian apa yang dibawa oleh malware targeted attack yang difokuskan untuk mengeksploitasi ICS/SCADA.

Dalam mengukuhkan kedaulatan digital, pemerintah sendiri telah membuat kebijakan pengamanan data dengan mewajibkan penyelenggara layanan elektronik tetap diharuskan memiliki pusat data dan pusat pemulihan bencana di Indonesia sesuai Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2012. Di mana hanya data dengan klasifikasi tertentu yang diwajibkan ditaruh di Indonesia.

Sementara dunia usaha harus membangun sistem keamanannya secara komprehensif. Menggunakan teknologi yang dirancang siap menghadapi ancaman targeted attack, serangan malware yang mengincar sistem ICS/SCADA, Endpoint Detection and Response (EDR) dan Network Traffic Analysis (NTA).

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut