Elon Musk Tolak Dana AS untuk Membantu Ukraina, Tak Ingin Starlink Digunakan 1 Pihak
JAKARTA, iNews.id - Amerika Serikat (AS) pernah menyiapkan uang sebesar 145 juta dolar AS atau Rp2,2 triliun kepada Elon Musk. Dana itu diberikan agar perusahaan internet berbasis satelit Musk bisa membantu Ukraina.
Amerika Serikat berharap agar ribuan satelit Starlink yang ada di orbit Bumi dapat membantu Ukraina melawan invasi Rusia. Sayangnya, uang itu justru ditolak Musk.
CEO Starlink dan Tesla justru memberikan layanan Starlink secara gratis. Hanya saja layanan itu tak diberikan spesial untuk Ukraina, tapi juga Rusia.
Pemberian dana ini terungkap dalam buku biografi Musk yang ditulis Walter Issaacson. Dalam buku yang akan rilis pada 12 September terungkap ada banyak alasan mengapa Musk akhirnya berada di pusaran krisis Rusia dan Ukraina, termasuk alasannya memilih menggratiskan layanan Starlink.
"Pentagon benar-benar sudah ingin menyerahkan cek Rp2,2 triliun kepada kami. Namun Elon Musk akhirnya bersikap lain," kata President Starlink Gwynne Shotwell.
Alasan Musk tak mengambil dana yang sangat besar itu sangat kuat. Dia tidak ingin layanan Starlink yang dia miliki justru jadi lebih bermanfaat buat salah satu pihak.
Dalam buku itu dibutkikan saat Musk tiba-tiba mematikan layanan Starlink begitu mengetahui informasi rahasia adanya serangan drone kapal selam Ukraina lengkap dengan alat peledak besar akan menyerang armada kapal laut Rusia.
Musk disebutkan Walter Isaacson dalam buku itu khawatir serangan menimbulkan efek yang lebih besar lagi. Dia menggambarkannya sebagai Pearl Harbour jilid dua.
Diam-diam Musk meminta Starlink agar mematikan seluruh jaringan yang tersedia. "Alhasil drone-drone kapal selam itu kehilangan konektivitas dan terdampar di pantai tanpa daya," tulis Walter Isaacson.
Editor: Dini Listiyani