Hindari Tabrakan dengan Sampah Antariksa, Satelit ESA Bermanuver
JAKARTA, iNews.id - Akumulasi sampah yang merusak lingkungan tidak hanya menjadi masalah di Bumi. Tapi, sampah ini juga masalah di luar angkasa.
Setiap tahun semakin banyak roket yang dibuang, satelit yang rusak, dan serpihan lainnya dimasukkan ke orbit di sekitar planet, dan tidak semuanya dideorbit secara bertanggung jawab. Hasilnya adalah ada banyak sekali sampah yang mengambang di luar angkasa tempat satelit, teleskop, dan bahkan International Space Station (ISS) mengorbit.
Puing-puing ini dapat menimbulkan ancaman nyata bagi misi luar angkasa, seperti yang ditunjukkan baru-baru ini ketika satelit penelitian Badan Antariksa Eropa (ESA) harus melakukan manuver darurat untuk menghindari tabrakan dengan potongan sampah yang tersesat.
Meskipun ada begitu banyak puing-puing di sekitar sehingga kebutuhan untuk melakukan manuver semacam itu sayangnya relatif umum, peristiwa ini berbeda karena ESA hanya memiliki beberapa jam peringatan bahwa dampak akan segera terjadi.
Biasanya, potongan besar puing dilacak sehingga badan antariksa atau operator satelit lainnya tahu kapan potongan itu mendekati orbit yang sedang digunakan. Ini berarti mereka dapat merencanakan manuver penghindaran sebelumnya.
Tapi, ketika sepotong puing terlihat pada 30 Juni menuju ke salah satu satelit Swarm ESA yang meneliti medan magnet Bumi, dampaknya diperkirakan akan terjadi dalam beberapa jam.