Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Kebocoran Data 4,6 Juta Warga Jabar Dijual di Situs Gelap, Pemprov Jabar Bantah!
Advertisement . Scroll to see content

Kasus Kebocoran Data di Indonesia 2023, Lembaga Pemerintah Banyak Jadi Korban

Senin, 18 Desember 2023 - 16:03:00 WIB
Kasus Kebocoran Data di Indonesia 2023, Lembaga Pemerintah Banyak Jadi Korban
Kasus Kebocoran Data di Indonesia 2023 (Foto: Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kasus kebocoran data masih marak terjadi pada 2023. Sejumlah lembaga pemerintah hingga perusahaan plat merah pun ikut menjadi korban. 

Kebocoran data berdampak pada jutaan masyarakat Indonesia. Mengingat, ada banyak data sensitif dari masyarakat yang terpublikasi secara luas. 

Dalam 2023 saja ada banyak kasus kebocoran data yang terjadi. Di antaranya banyak yang melibatkan lembaga pemerintahan. Berikut ini daftarnya:

Kasus Kebocoran Data di Indonesia

1. Kebocoran Data BPJS Ketenagakerjaan

Kasus kebocoran data BPJS Ketenagakerjaan melibatkan hacker fenomenal Bjorka yang sempat viral pada 2022. Bjorka mengklaim telah membocorkan data dari BPJS Ketenagakerjaan dan mengantongi 19 juta penggunanya. Deskripsi data tersebut bocor dalam Bahasa Inggris.

Dia juga membocorkan 100 ribu sampel data yang dapat diunduh gratis yang kemudian keseluruhan data itu dijual seharga 10 ribu Dollar AS atau sekitar Rp 153,8 juta.

2. Kebocoran Data Bank Syariah Indonesia

Selain BPJS Ketenagakerjaan ada juga kebocoran data yang menargetkan Bank Syariah Indonesia (BSI). Kasus ini jadi perhatian lantaran BSI sendiri memiliki status Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pertama kali diungkap oleh pengamat keamanan siber, Teguh Aprianto, BSI disebut telah menjadi korban ransomware. Tak tanggung-tanggung, total data yang bocor mencapai 1,5 TB.

Teguh memaparkan dari seluruh data yang dicuri, 15 juta diantaranya adalah data pengguna dan password untuk akses internal dan layanan yang digunakan bank.

3. Kebocoran Data Paspor WNI

Teguh juga melaporkan kasus kebocoran data lainnya yang melibatkan hampir 35 juta data paspor. Data yang bocor tersebut dijual di situs dark web. 

Teguh memaparkan, data yang bocor mencakup nomor paspor, tanggal berlaku, nama lengkap, tanggal lahir, hingga jenis kelamin. Data dijual seharga 10 ribu dolar AS atau Rp150 juta. 

Adapun ukuran data keseluruhan mencapai 4GB dengan keterangan tambahan menyebut data berhasil dibocorkan pada bulan Juli 2023 atau baru saja terjadi.

4. Kebocoran data KPU

Terakhir, ada kebocoran data situs KPU. Hacker diketahui menggunakan nama anonim Jimbo. Dia mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih.

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha menyebut, Jimbo membagikan 500.000 data sampel di situs BreachForums.

Beberapa tangkapan layar dari website https://cekdptonline.kpu.go.id/  juga dibagikan untuk memverifikasi kebenaran data yang didapatkan tersebut.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut