Mastel Soroti Industri Penyiaran Indonesia yang Mulai Tak Kondusif
JAKARTA, iNews.id - Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyoroti fenomena industri penyiaran di Tanah Air. Mereka menilai industri penyiaran mulai tidak kondusif.
Dalam Focus Group Discussion (FGD), Ketua Penyiaran Digibroadcast dan Media Mastel Neil R. Tobing mengatakan, pihaknya saat ini menyoroti masalah kondusifitas dunia penyiaran tersebut. Ini masuk ke dalam salah satu fokus utama dari 10 program strategis yang mereka susun.
“Jadi hari ini kepengurusan Mastel, untuk tiga tahun ke depan sudah dilantik. Salah satu fokus dari 10 program strategis Mastel itu adalah bagaimana menciptakan kondusifitas terutama lingkungan yang baik kepada industri penyiaran agar tetap bisa bersaing, dan tentunya agar kita bisa hidup sepuluh, dua puluh, tiga puluh tahun ke depan,” ujar Neil, saat diwawancara di sela-sela acara.
Menurut Ketua Mastel, media TV sekarang sudah mulai tidak kondusif eksistensinya. Salah satu pemicunya yakni pandemi Covid-19 yang sempat melanda. Belum lama penerapan Analogue Switch-off (ASO) yang timingnya dinilai kurang tepat.
“Karena distripsi digital yang luar biasa, di era revolusi 4.0, memang keberadaan televisi kalau kita lihat dari berbagai riset itu memang dari sisi penetrasi juga menurun. Apalagi dari sisi indeks. Indeks dari televisi belanja iklan itu mencapai puncaknya pada 2019, akibat Covid terjadi kontraksi. Kemudian ASO yang mungkin timing-nya kurang tepat membuat industri ini terjerumus lebih dalam,” tuturnya.
Oleh karena itu, Neil berharap, melalui FGD yang diselenggarakan Mastel kali ini bisa melahirkan sejumlah solusi selain menghadapi sejumlah tantangan.
"Tujuannya adalah mencari solusi-solusi yang kreatif di era digital seperti sekarang ini agar industri penyiaran memiliki bisnis model baru. Industri penyiaran bisa beradaptasi dengan kondisi envorinment dengan kompetisi yang sangat tepat. Karena kita bukan hanya bersaing dengan televisi, tapi juga bersaing dengan media baru, media sosial, dan seterusnya. Jadi itu yang menjadi tujuan FGD hari ini,” tuturnya.
Editor: Dini Listiyani