Mengenal CrowdStrike, Biang Kerok Microsoft Down yang Bikin Penerbangan Kacau
Dikutip dari The Guardian, Sabtu (20/7/2024), CrowdStrike adalah perusahaan keamanan siber Amerika yang berdiri pada 2011. Sejak berdiri, perusahaan telah berkembang pesat dan menawarkan layanan keamanan menggunakan software berbasis cloud.
CrowdStrike mempunyai produk utama yang ditujukan untuk memblokir peretas dan malware. Namun, CrowdStrike juga digunakan untuk menyelidiki pelanggaran data besar.
Komite Nasional Demokrat (DNC) pada 2016 menugaskan CrowdStrike untuk menyelidiki peretasan server DNC oleh Rusia, sementara Sony Pictures mempekerjakan perusahaan tersebut untuk menyelidiki serangan siber tahun 2014 yang terkait dengan Korea Utara.
Pemadaman global berasal dari update yang dilakukan CrowdStrike pada platform keamanan siber utama yang disebut Falcon. Saat CrowdStrike mendorong update pada software Falcon, yang berinteraksi dengan bagian lain dari sistem komputer dan software seperti produk Microsoft Windows, update justru menyebabkan kegagalan fungsi.
Update pada dasarnya menonaktifkan sistem dan software yang banyak digunakan di seluruh dunia. Software yang dimaksud untuk melindungi kerusakan dan gangguan pada sistem komputer penting akhirnya membuat perangkat lunak tidak berfungsi.