Percakapan Pengguna Twitter soal Belanja Naik sejak Maret 2020
Pandemi 2020 yang dihadapi dunia memengaruhi perilaku konsumen di Indonesia, termusuk berbelanja. Hasil survei Twitter terhadap konsumen di enam negara di Asia Tenggara seperti Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam memperlihatkan perubahan perilaku pengguna sebagai berikut:
1. Pergeseran perilaku konsumen yang beralih ke belanja secara online
Kondisi saat ini yang mengubah perilaku belanja konsumen menuntut brand beradaptasi cepat agar masyarakat bisa bebas berbelanja namun tetap aman di rumah. Menurut data dari Toluna, Haris Interactive di periode akhir Juli, sebanyak 59 persen pengguna Twitter di Indonesia berbelanja online untuk produk-produk yang biasanya dibeli secara offline, sebuah kenaikan sebesar lebih dari 2 persen dari surveiyang pada awal Juli yang memperlihatkan semakin banyak orang berbelanja online.
2. Konsumen lebih berani untuk bertransaksi dengan nilai nominal lebih besar
Menurut data Twitter, 38 persen pengguna Twitter di Indonesia lebih sering menggunakan layanan perbankan online. Pertumbuhan belanja online menuntut perbankan menghadirkan layanan yang aman dan praktis untuk transaksi dengan nilai nominal yang lebih besar pada platform e-commerce.
3. Konsumen menemukan informasi dan rekomendasi produk di Twitter
Sebanyak 41 persen masyarakat Indonesia di Twitter menemukan brand baru berdasarkan rekomendasi di media sosial. Seiring dengan semakin meningkatnya percakapan mengenai belanja di Twitter, brand dapat memanfaatkan momentum ini untuk mempromosikan produk dan layanannya agar lebih banyak diketahui oleh konsumen.
4. Free ongkir dan diskon jadi faktor pendorong utama orang Indonesia belanja online
Kemudahan dan potongan harga yang disediakan oleh online menentukan keputusan dalam menggunakan jasa atau membeli produk. Lima hal berikut ini menjadi pertimbangan bagi pengguna Twitter di Indonesia saat mereka akan melakukan belanja secara online: gratis ongkos kirim 56,5 persen, kupon/diskon 55,6 persen, ulasan pembeli lain 54,1 persen, jumlah like atau komentar positif di media sosial 41 persen dan kebijakan pengembalian yang mudah 35,4 persen.
5. Iklan menambah eksposur suatu produk atau layanan
Menurut survei GWI, 36 persen pengguna Twitter cenderung membeli produk yang diiklankan. Selain itu, menurut data Twitter, terdapat peningkatan konsumsi video sebesar 124% di Indonesia. Brand dapat menggunakan kesempatan ini dengan menciptakan video kampanye kreatif sebagai salah satu cara untuk menarik perhatian konsumen. Dengan menggabungkan dua komponen ini, brand memiliki kemungkinan lebih baik untuk memenangkan persaingan selama periode momen-momen belanja.
Editor: Dini Listiyani