Rotasi Bumi Berfluktuasi, Ini Penyebab dan Dampaknya
JAKARTA, iNews.id - Selama beberapa tahun terakhir, waktu terasa lebih sama dari sebelumnya. Pada 29 Juni, tengah malam tiba 1,59 milidetik lebih cepat dibanding yang diperkirakan.
Artinya, pada 29 Juni menjadi hari terpendek dalam lebih dari setengah abad, setidaknya sejak para ilmuwan mulai melacak kecepatan rotasi Bumi dengan jam atom pada 1960-an, sebagaimana dikutip dari Engadget.
Itu juga bukan kejadian satu kali. Pada 2020, planet ini melihat apa, pada saat itu, 28 hari terpendek dalam sejarah yang tercatat. "Sejak 2016 Bumi mulai berakselerasi. Tahun ini berputar lebih cepat dari tahun 2021 dan 2020," kata Leonid Zotov, seorang peneliti di Lomonosov Moscow State University kepada CBS News.
Hari telah menjadi lebih lama sejak pembentukan Bumi. Seperti yang dicatat the Guardian, sekitar 1,4 miliar tahun yang lalu, rotasi Bumi membutuhkan waktu kurang dari 19 jam.
Hari menjadi lebih lama, rata-rata sekitar 74.000 detik setiap tahun. Tapi, rotasi planet bisa berfluktuasi dari hari ke hari. Para ilmuwan percaya ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi rotasi bumi, termasuk gempa bumi, angin kencang di tahun-tahun El Niño, lapisan es yang mencair dan membeku kembali, bulan dan iklim.