Serangan Siber Meningkat di 2020, Malware dan Trojan Paling Banyak Ditemukan

"Sementara itu 9 persen kita melihat adanya information leak adanya kerentanan seperti open directory listing open configuration, dan unssecure connection," tuturnya.
Tak hanya sampai disitu, Adi pun mengungkapkan bahwa kasus kebocoran data juga meningkat di masa pandemi sekarang ini. Para peretas banyak menargetkan data pribadi pengguna internet.
"Jenis data yang bocor yang paling dominan justru sektor pemerintah. Mungkin pegawai pemerintah menggunakan perangkat komputer pribadi di rumah di mana mungkin tidak dibekali anti virus dan anti malware. Kemudian data kredensialnya yang dicuri," katanya
Selain itu, aktivitas transaksi keuangan juga menjadi target peretas lainnya. Selain itu,ada juga serangan siber lainnya yang meningkat sepanjang 2020 yakni peretasan virus, email pishing, dan aktivitas malicious dengan tema COVID-19.
Adi pun menilai hal tersebut menjadi pekerjaan rumah pemerintah dan penyelenggara layanan informasi untuk dapat meningkatkan keamanan di masa seperti sekarang ini.
Editor: Dini Listiyani