Teknologi yang Digunakan Dalam Proses Pembuatan Kain
JAKARTA, iNews.id - Pernahkan Anda bertanya-tanya soal teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan kain? Karena, proses pembuatan kain ini tidak singkat.
Konstruksi kain mencakup konversi benang dan terkadang serat. Kain mempunyai karakteristik yang ditentukan oleh material dan metode yang digunakan.
Kebanyakan kain saat ini diproduksi dengan beberapa metode interlacing, seperti menenun atau merajut. Tenun, saat ini metode utama produksi kain, termasuk tenunan dasar, polos atau tabby, twill, dan satin.
Namun, ada juga kain bukan tenunan. Kain bukan tenunan semakin penting dan termasuk bahan yang diproduksi oleh felting dan bonding. Proses laminasi juga semakin penting, dan perkembangan yang cukup baru.
Kain tenun terbuat dari benang yang saling bertautan dalam urutan teratur yang disebut sistem penjilidan, atau tenunan. Tenun adalah proses menggabungkan komponen lungsin dan pakan untuk membuat struktur anyaman.
Komponen tidak perlu sejajar satu sama lain atau saling bersilangan pada sudut siku-siku. Tapi, sebagian besar struktur anyaman terdiri dari dua set komponen, keduanya fleksibel dan bersilangan pada sudut siku-siku.
Menenun dibedakan dari merajut warp dan weft knitting, mengepang, dan membuat jaring karena proses terakhir ini hanya menggunakan satu set elemen. Selain itu, ada perbedaan geometris, salah satu yang paling signifikan adalah sudut kecil yang melaluinya komponen struktur anyaman pada umumnya bengkok, berbeda dengan komponen struktur lainnya.
Sistem pengikatan, atau tenun, bagaimanapun, adalah faktor dasar dalam menentukan karakter kain tenun. Tiga sistem dasar mencakup polos atau tabby, twill, dan satin, sebagaimana dikutip dari Britannica.
Dalam sistem penjilidan yang kompleks, anyaman dasar digabungkan atau diperkaya dengan manipulasi tangan atau sambungan alat tenun mekanis; ini termasuk anyaman multi-bidang, tumpukan, hias, dan kain kasa.
Terlepas dari sistem pengikatannya, perangkat lain—manipulasi jarak lusi, pemukulan, atau ketegangan—dapat digunakan untuk mengubah tampilan anyaman apa pun, membuatnya lebih longgar atau lebih padat, untuk membuatnya lebih atau kurang teratur.
Karena notasi musik menyampaikan ide-ide komposer, maka weave draft atau point paper plan mengkomunikasikan arahan desainer tekstil untuk membuat kain tenun. Rancangan adalah rencana pada kertas grafik yang menunjukkan setidaknya satu pengulangan atau unit tenun dari kain yang akan ditenun.
Editor: Dini Listiyani