Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Panggil Hacker Benahi Keamanan Coretax: Hacker Kita Jago, Ditakuti Dunia
Advertisement . Scroll to see content

Waspada Malware Jahat Baru, Mampu Curi Kata Sandi dan Data Kartu Kredit di Ponsel

Jumat, 02 Desember 2022 - 21:18:00 WIB
Waspada Malware Jahat Baru, Mampu Curi Kata Sandi dan Data Kartu Kredit di Ponsel
Malware Dolphin terlihat pada April 2021, mampu mencuri informasi sensitif seperti kata sandi tersimpan dan data kartu kredit. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNees.id - Peneliti keamanan siber dari ESET menemukan malware jenis baru di Windows yang mampu mencuri data sensitif dari perangkat apa pun yang terhubung, termasuk di ponsel. Malware berbahaya itu bernama Dolphin.

Dilansir dari Techcrunch, Jumat (2/12/2022), ESET menduga malware Dolphin digunakan kelompok hacker yang dikenal sebagai APT 37 atau Erebus. Dikabarkan kelompok tersebut memiliki hubungan dengan pemerintah Korea Utara.

Para peneliti mengungkapkan kelompok itu telah aktif sekitar satu dekade. Malware baru Dolphin terlihat pada April 2021, mampu mencuri informasi sensitif seperti kata sandi tersimpan dan data kartu kredit.

Data-data tersebut diambil dari browser web. Lebih mengerikannya lagi, peneliti mengungkap malware Dolphin dapat mengambil tangkapan layar, serta mencatat semua penekanan tombol.

Selain itu, Dolphin juga mengumpulkan informasi seperti nama komputer, alamat IP lokal dan eksternal, solusi keamanan yang dipasang di titik akhir, spesifikasi perangkat keras, dan versi sistem operasi yang digunakan sang korban.

Tak berhenti di situ, Dolphin juga mampu memindai semua drive lokal dan yang dapat dilepas untuk data sensitif (dokumen, email, foto dan video, dll. ESET mengatakan ini dimungkinkan melalui Windows Portable Device API.

Sejauh ini, empat versi malware yang berbeda sudah menyebar, dengan versi terbaru 3.0, dirilis pada Januari 2022. Hingga saat ini Korea Utara belum mengkonfirmasi tuduhan tersebut.

Korea Utara dikenal aktif di kancah dunia maya. Beberapa kelompok besar yang disponsori negara berhasil mendatangkan malapetaka di dunia digital. 

Contoh kasus paling terkenal adalah Lazarus Group, yang berhasil mencuri sekitar 600 juta dolar AS dari perusahaan cryptocurrency Ronin Bridge. Laporan intelijen menunjukkan pemerintah Korea Utara menggunakan hacker untuk mendanai operasinya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut