5 Fakta Asteroid Bennu, Benda Langit yang Diprediksi Hantam Bumi di Masa Depan
JAKARTA, iNews.id- Asteroid Bennu diprediksi menabrak Bumi di masa depan. Banyak yang mungkin bertanya-tanya seperti apa asteroid tersebut? Berikut ini fakta asteroid Bennu.
Asteroid Bennu diprediksi menabrak Bumi pada 24 September 2182. Tercatat kemungkinan 1:1.750 tabrakan Bennu dengan Bumi dalam periode sekarang hingga 2300.
Bagi yang ingin mengetahui lebih jauh tentang batu luar angkasa ini tidak usah khawatir. Berikut ini rangkuman fakta asteroid Bennu yang perlu diketahui.
Fakta Asteroid Bennu
Bennu tergolong asteroid tipe B. Artinya asteroid mengandung banyak karbon beserta berbagai mineralnya. Kandungan karbon Bennu menciptakan permukaan asteroid yang memantulkan sekitar empat persen cahaya yang menabraknya, jumlah itu tidak banyak.
Sebaliknya, planet paling terang di Tata Surya, Venus memantulkan sekitar 65 persen sinar Matahari yang masuk, dan Bumi memantulkan sekitar 30 persennya. Bennu asteroid berkarbon yang belum mengalami perubahan drastis dan komposisinya berubah. Artinya, di dalam dan di bawah permukaannya lebih gelap gulita terdapat bahan kimia dan batuan yang berasal dari Tata Surya.
Bennu tidak terganggu selama miliaran tahun. Tidak hanya letaknya yang dekat dan mengandung karbon, Bennu juga sangat primitif sehingga para ilmuwan menghitung batu terbentuk dalam 10 juta tahun pertama sejarah Tata Surya, lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu.
Berkat efek Yarkovsky, dorongan kecil yang tercipta ketika asteroid menyerap sinar Matahari dan memancarkan kembali energi tersebut sebagai panas.
Bennu adalah artefak primordial yang terawetkan dalam ruang hampa, mengorbit di antara planet dan bulan serta asteroid dan komet. Karena usianya yang sangat tua, Bennu bisa saja terbuat dari bahan yang mengandung molekul yang ada saat kehidupan pertama kali terbentuk di Bumi.
Semua bentuk kehidupan di bumi didasarkan pada rantai atom karbon yang terikat dengan oksigen, hidrogen, nitrogen, dan unsur lainnya. Namun, bahan organik seperti yang diharapkan para ilmuwan temukan dalam sampel Bennu tidak selalu berasal dari biologi, sebagaimana dikutip dari NASA.
Apakah bennu sampah luar angkasa atau harta karun ilmiah? Batu luar angkasa ini sebenarnya klasifikasi astronomi yang sebenarnya. Asteroid tumpukan puing seperti Bennu terbuat dari banyak potongan puing batuan yang dikompresi secara gravitasi.
Jenis detritus ini dihasilkan ketika tumbukan menghancurkan benda yang jauh lebih besar. Bennu, sebaliknya, tingginya kira-kira sebesar Empire State Building.
Bennu diberi nama pada 2013 oleh seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun dari Carolina Utara yang memenangkan Nama Asteroid. Kompetisi, kolaborasi antara misi, Planetary Society, dan survei asteroid LINEAR yang menemukan Bennu.
Editor: Dini Listiyani