5 Teori Sains yang Dianggap Paling Rumit di Dunia, Sudah Tahu?

JAKARTA, iNews.id - Terdapat sejumlah teori sains yang dianggap paling rumit di dunia.
Dalam sains, teori bisa diartikan sebagai sebuah gagasan ilmiah yang dicetuskan berdasarkan studi, penelitian, pengamatan, dan pengalaman empiris yang menggunakan logika serta bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya pada saat teori tersebut dibuat.
Terdapat beberapa teori yang dianggap paling rumit dan kompleks dalam sejarahnya. Teori-teori ini digunakan untuk menjelaskan fenomena yang kompleks di alam semesta dan memerlukan pemahaman mendalam tentang matematika, fisika, dan ilmu pengetahuan lainnya.
Teori Unifikasi adalah upaya untuk menyatukan teori relativitas umum dan mekanika kuantum. Teori relativitas umum yang dikembangkan oleh Albert Einstein menjelaskan bagaimana gravitasi bekerja dan hubungan antara ruang dan waktu.
Sedangkan, mekanika kuantum menjelaskan bagaimana partikel dasar seperti elektron dan foton berinteraksi dan bertindak di tingkat atom.
Teori Unifikasi bertujuan untuk menyatukan kedua teori tersebut dan menjelaskan bagaimana gravitasi dan partikel dasar dapat diterapkan pada tingkat sub-atomik.
Teori String adalah upaya untuk menjelaskan sifat dasar dari alam semesta dengan menggabungkan relativitas umum dan mekanika kuantum dengan menggunakan model matematika unik yang menggambarkan partikel dasar sebagai tali yang bergetar dalam dimensi ruang-waktu yang lebih tinggi.
Teori ini menyarankan bahwa alam semesta terdiri dari partikel dasar yang sangat kecil, yang disebut sebagai "string" dan menentukan sifat fisik dan interaksi mereka.
Teori Loop Quantum Gravity adalah teori yang menggabungkan relativitas umum dan mekanika kuantum dengan menjelaskan alam semesta sebagai jaringan yang terdiri dari simpul dan ikatan.
Teori ini mengasumsikan bahwa alam semesta pada dasarnya terdiri dari bidang 2D yang berbeda, dan menggambarkan gravitasi sebagai hasil dari simpul dan ikatan dalam jaringan ini.
Teori Inflasi Kosmik adalah teori tentang asal usul alam semesta yang menjelaskan bagaimana alam semesta berekspansi dengan sangat cepat setelah Big Bang. Teori ini juga menjelaskan bagaimana fluktuasi kecil dalam energi yang terjadi selama periode ini berkembang menjadi formasi awal bintang dan galaksi.