Awan Misterius Sepanjang 1.110 Mil Muncul Kembali di Mars

CALIFORNIA, iNews.id - Para ilmuwan awan raksasa misterius terlihat di permukaan Mars untuk pertama kalinya pada 2018. Kini, awan raksasa tersebut kembali terlihat di Planet Merah.
Terbuat dari es air, awan memanjang berada 12,4 mil di atas gunung berapi Arsia Mons dan membentang sepanjang 1.110 mil. Para ilmuwan telah menciptakan formasi ‘Arsia Mons Elongated Cloud (AMEC) dan memperhatikan hal itu tampaknya muncul di sekitar titik balik Matahari musim panas selatan Mars.
Namun, para ahli tidak menjelaskan bagaimana awan terbentuk. Apalagi seberapa lama awan tersebut tinggal atau kapan akan hilang dari atmosfer Planet Merah, sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Senin (3/8/2020).
Awan itu terlihat dalam gambar Mars yang diambil 17 dan 19 Juli oleh Visual Monitoring Camera (VMC) di atas pesawat Mars Express Badan Antariksa Eropa (ESA). “Kami telah menyelidiki fenomena yang menarik ini dan berharap untuk melihat bentuk awan seperti itu di sekitar sekarang,” kata penulis utama studi Jorge Hernandez-Bernal.
Menurut Jorge, awan memanjang ini membentuk setiap tahun Mars selama musim ini di sekitar titik balik Matahari Selatan dan berulang selama 80 hari atau bahkan lebih, mengikuti siklus harian yang cepat. Namun, belum tahu apakah awan selalu begitu mengesankan.
Para peneliti telah mengamati awan Mars yang misterius mengembang selama tiga jam di pagi hari dan menghilang beberapa jam kemudia. Dan, karena sebagian besar pesawat yang mengorbit Mars melewati gunung di sore hari, awan telah hilang di flybys sebelumnya.
“Luasnya awan besar ini tidak dapat dilihat jika kamera Anda hanya memiliki bidang pandang yang sempit atau jika Anda hanya mengamati pada sore hari. Beruntung bagi Mars Express, orbit yang sangat elips dari pesawat ruang angkasa, ditambah dengan bidang pandang yang luas dari instrumen VMC, mari kita mengambil gambar yang meliputi area yang luas dari planet ini di pagi hari. Itu artinya kita bisa menangkapnya!” kata Young Graduate Trainee for the Mars Express Mission Eleni Ravanis.
Editor: Dini Listiyani