Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Sebut AS Makin Nyaman soal Senjata Nuklir, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

Bukan Albert Einstein, Inilah Bapak Bom Atom yang Sebenarnya: Sebut Dirinya Penghancur Dunia

Senin, 27 Juni 2022 - 12:05:00 WIB
Bukan Albert Einstein, Inilah Bapak Bom Atom yang Sebenarnya: Sebut Dirinya Penghancur Dunia
J. Robert Oppenheimer, Sosok Bapak Bom Atom yang Sebenarnya (Foto: Atomic Heritage Foundation)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bukan Albert Einstein, inilah Bapak Bom Atom sebenarnya yang jarang diketahui. Sosok tersebut adalah Julius Robert Oppenheimer yang merupakan ahli fisika Amerika Serikat sekaligus pembuat bom atom pertama yang menghancurkan Kota Hiroshima dan Nagasaki.

Namun, Oppenheimer merasa menyesal setelah penemuannya itu meluluhlantakkan dua kota di Jepang tersebut. 

Untuk mengenal lebih jauh tentang Julius Robert Oppenheimer, simak ulasan iNews.id tentang fisikawan yang dijuluki Bapak Bom Atom tersebut.

J. Robert Oppenheimer, Sosok Bapak Bom Atom yang Sebenarnya

1. Masa Muda Oppenheimer

Julius Robert Oppenheimer atau J. Robert Oppenheimer lahir di New York, Amerika Serikat pada 22 April 1904. Oppenheimer terlahir dari keluarga kaya. 

Ayahnya merupakan seorang imigran Jerman yang berprofesi sebagai pengimpor tekstil ke New York. Ia diketahui memiliki seorang saudara laki-laki yang juga seorang ahli fisika bernama Frank Oppenheimer.

Dilansir oleh Britannica, selama masa studi di Universitas Harvard, Oppenheimer sangat unggul dalam fisika, kimia, serta filsafat timur.

Setelah lulus pada 1925, ia pergi ke Inggris untuk melakukan penelitian di Laboratorium Cavendish di Universitas Cambridge, bekerja di bawah JJ Thomson yang merupakan perintis ilmu fisika nuklir.

Pada tahun 1926, Oppenheimer pergi ke Universitas Göttingen untuk belajar di bawah bimbingan Max Born, dan memperoleh gelar doktor pada usia 22 tahun. 

Di sana, Oppenheimer menerbitkan banyak kontribusi penting untuk teori kuantum yang baru dikembangkan.

Diantaranya adalah makalah terkenal tentang apa yang disebut pendekatan Born-Oppenheimer, yang memisahkan gerak nuklir dari gerak elektron dalam perlakuan matematis molekul.

2. Bergabung dengan Manhattan Project

Ketika Perang Dunia II dimulai, Oppenheimer terlibat dalam upaya mengembangkan bom atom.

Sebelum itu, Albert Einstein sempat memperingatkan Amerika Serikat tentang bahaya yang mengancam seluruh umat manusia jika Nazi menjadi orang pertama yang membuat bom nuklir.

Oppenheimer kemudian diundang untuk mengambil alih pekerjaan pada perhitungan neutron, dan pada bulan Juni 1942 Jenderal Leslie Groves menunjuk Oppenheimer sebagai direktur ilmiah Manhattan Project.

Oppenheimer diperintahkan untuk mendirikan dan mengelola laboratorium untuk melaksanakan tugas ini. Pada 1943, ia memilih dataran tinggi Los Alamos di dekat Santa Fe, New Mexico.

Di sana, Oppenheimer merekrut para ilmuwan terbaik dalam fisika untuk mengerjakan masalah pembuatan bom atom.

 

3. Penyesalan J. Robert Oppenheimer

Bom atom pertama Oppenheimer itu diuji coba pada Juli 1945 di New Mexico yang dikenal sebagai Trinity Test. Oppenheimer ikut menyaksikan dari jauh ketika bom buatannya itu melepaskan awan jamur setinggi 40.000 kaki.

Dikutip dari History, setelah melihat bola api hasil ledakan bom buatannya, Oppenheimer merasa menyesali penemuannya tersebut.

“Saya ingat baris dari kitab suci Hindu Bhagavad-Gita. Kini, akulah kematian, sang penghancur dunia,” ungkap Oppenheimer.

Kemudian pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima yang kemudian memusnahkan hampir 90 persen kota dan membunuh sekitar 80 ribu orang.

Tiga hari kemudian, yakni pada 9 Agustus 1945, bom kedua dijatuhkan di Kota Nagasaki dan membunuh sekitar 40 ribu orang.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut