Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Cile M7,4! Peringatan Tsunami Dicabut, Gelombang 3 Meter Masih Mengintai
Advertisement . Scroll to see content

Bumi Tak Baik-Baik Saja, Lapisan Ozon di Atas Antartika Berlubang Seluas Amerika Utara

Senin, 09 Oktober 2023 - 15:40:00 WIB
Bumi Tak Baik-Baik Saja, Lapisan Ozon di Atas Antartika Berlubang Seluas Amerika Utara
Lapisan Ozon di Atas Antartika Berlubang Seluas Amerika Utara (Foto: ESA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Lapisan ozon di atas Antartika bocor hingga melelehkan gunung es. Bocornya perisai pelindung Bumi itu diduga disebabkan letusan gunung berapi bawah laut Tonga pada awal 2022. 

Lapisan ozon adalah lapisan atmosfer yang berada antara 15 hingga 30 km di atas permukaan Bumi. Lapisan ini bertugas sebagai pelindung yang menghalangi tingkat sinar ultraviolet (UV) Matahari yang berbahaya bagi kehidupan Bumi. 

Ironisnya, lapisan ozon saat ini mulai berlubang di atas Antartika dengan ukuran seluas 26 juta km persegi. Luasnya kira-kira sama dengan Amerika Utara, tiga kali luas Brasil, setara dengan gabungan Rusia dan China. 

Para ilmuwan berpendapat bocornya lapisan ozon disebabkan letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai yang meledak dengan kekuatan lebih dari 100 bom Hiroshima. Lalu menciptakan semburan letusan tertinggi yang pernah tercatat saat mencapai puncaknya pada Januari 2022. 

Pada Agustus 202, sekelompok ilmuwan terpisah memperingatkan letusan tersebut dapat mengganggu kestabilan lapisan ozon setelah lebih dari 50 juta ton air dilepaskan ke atmosfer bagian atas, yang setara dengan peningkatan 10 persen jumlah air di atmosfer. 

Mereka berpendapat uap air dapat semakin mengganggu kestabilan lapisan ozon usai terurai menjadi ion, atau molekul bermuatan, yang bereaksi dengan ozon mirip dengan CFC. 

Uang air juga meningkatkan kemungkinan terbentuknya PSC di wilayah kutub. Selain karena letusan gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, peristiwa El Niño tahun ini diyakini juga berperan kecil dalam perubahan suhu di sekitar kutub. 

Tapi hubungan ini masih belum jelas sampai sekarang sehingga masih butuh penelitian lebih lanjut. “Lubang ozon pada 2023 dimulai lebih awal dan telah berkembang pesat sejak pertengahan Agustus. Ini adalah salah satu lubang ozon terbesar yang pernah tercatat,” kata Antje Inness, peneliti di Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa seperti dikutip dari Live Science.

Meskipun kebocoran ozon saat ini adalah salah satu yang terbesar yang pernah terjadi, para peneliti menyebut tidak ada alasan bagi masyarakat untuk panik. Area di bawah lubang ozon sebagian besar tidak berpenghuni dan akan tertutup kembali dalam beberapa bulan. Jika tingkat CFC tetap rendah, maka lapisan ozon akan pulih sepenuhnya pada 2050.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut