Gunakan Teknik Ini, Bintang Tertua di Alam Semesta Terungkap
Teleskop Luar Angkasa James Webb, yang baru-baru ini merilis gambar tingkat sains pertamanya, juga mencari cahaya pertama di alam semesta. Tapi, menggunakan teknik yang berbeda. Webb mendeteksi radiasi infra merah, yang pada dasarnya adalah panas. Karena panas dapat menembus awan debu, Webb juga memungkinkan para astronom untuk mengintip ke dalam wilayah alam semesta yang paling sulit ditembus.
Metode astronomi radio baru dikembangkan sebagai bagian dari proyek Radio Experiment for the Analysis of Cosmic Hydrogen (REACH) dan dibangun berdasarkan pengamatan sebelumnya yang mengisyaratkan deteksi garis 21 sentimeter. Pengukuran sebelumnya, bagaimanapun, tidak dapat direplikasi, yang membuat para ilmuwan percaya bahwa sinyal tersebut mungkin merupakan kesalahan.
"Jika kita dapat memastikan sinyal yang ditemukan dalam percobaan sebelumnya benar-benar berasal dari bintang pertama, implikasinya akan sangat besar," kata de Lera Acedo.
Para peneliti menggunakan simulasi yang meniru pengamatan nyata menggunakan beberapa antena radio, yang meningkatkan keandalan data dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya yang mengandalkan satu antena.
Pengukuran baru akan dilakukan akhir tahun ini di Karoo di Afrika Selatan. "Kami sangat senang melihat seberapa baik sistem akan bekerja, dan memiliki keyakinan penuh kami akan membuat deteksi yang sulit dipahami itu," ujar Dirk de Villiers, astronom radio di University of Stellenbosch di Afrika Selatan dan penulis pendamping dari penelitian baru ini.
Editor: Dini Listiyani