Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gak Nyangka! Ratusan Bulan Kecil Mengorbit Asteroid
Advertisement . Scroll to see content

Ilmuwan Ingin Ikat Asteroid Berbahaya ke Objek Lebih Kecil untuk Cegah Tabrak Bumi

Sabtu, 20 Juni 2020 - 20:15:00 WIB
Ilmuwan Ingin Ikat Asteroid Berbahaya ke Objek Lebih Kecil untuk Cegah Tabrak Bumi
Bennu dan asteroid lain mewakili blok bangunan planet berbatu tata surya kita. (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Peristiwa asteroid menabrak Bumi menjadi ketakutan manusia selama berabad-abad. Tapi, para ilmuwan percaya memiliki rencana untuk mengurangi tabrakan tersebut. 

Menggunakan tethered diversion, tim mengusulkan menggunakan kabel panjang untuk menghubungkan objek yang berpotensi berbahaya dengan asteroid kecil di dekatnya. Pusat massa akan berubah saat keduanya terikat bersama, sehingga menghasilkan asteroid yang lebih besar terlempar ke orbit yang lebih aman. 

Asteroid Bennu digunakan sebagai subyek uji dalam simulasi komputer untuk menghitung dinamika sistem tether pada berbagai kondisi awal yang berbeda. Mereka menyimpulkan, sistem layak untuk digunakan sebagai sistem pertahanan planet. 

Tethered diversion dikembangkan oleh para peneliti di University of Central Florida. Mereka melihat pemanfaatan kabel panjang yang ditemukan di elevator luar angkasa, sistem propulsi atau yang digunakan mengikat satelit bersama. 

Asteroid yang lebih kecil akan digunakan untuk mengganggu orbit asteroid berpotensi bahaya. Pasalnya, benda-benda kecil memiliki laju putaran yang dapat berkisar dari detik hingga jam.

Idenya adalah menyatukan kedua asteroid bersama-sama, dengan harapan mengalihkan jalur yang lebih besar menuju Bumi. Guna menguji teorinya, tim menggunakan asteroid Bennu untuk simulasi komputer. 

"Salah satu alasannya adalah karena diklasifikasikan sebagai PHA (asteroid berpotensi berbahay), melewati dekat ke Bumi setiap 6 tahun dan dia memiliki salah satu peringat bahaya dampak tertinggi di antara PHA. Alasan lain adalah karena memiliki kecenderungan orbit yang rendah. Bennu adalah tipe B, berdiameter sekitar 492 m dan berputar setiap 4,3 jam," kata studi yang diterbitkan di Springer yang dikutip dari Daily Mail, Sabtu (20/6/2020).

Tim mencatat, asteroid akan melakukan pendekatan dekat berikutnya ke Bumi pada 2060 dan berharap pengalihan tether akan bekerja jika obyek memutuskan masuk untuk membunuh. 

Dalam simulasi, sebuah pesawat luar angkasa akan diluncurkan 28 Oktober 2035, yang memungkinkannya melakukan perjalanan ke Bennu sebelum terlalu dekat dengan Bumi. Lalu, menempelkan tether ke dua objek. 

"Hasilnya menunjukkan dalam kedua kasus peningkatan yangyang lebih kecil yang terpasang dengan tether, untuk penyimpangan yang lebih cepat, massa yang lebih besar akan diperlukan," ujarnya. 

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut