Ilmuwan Melihat Bintang Telan Planet, Berikan Gambaran Perkiraan Nasib Bumi
Saat bintang-bintang seperti Matahari mulai mati setelah miliaran tahun, mereka berubah menjadi kelas yang disebut raksasa merah yang ukurannya membesar ratusan kali lipat, memakan apa pun di dalam batas mereka yang maju.
Tanda-tanda peristiwa penelanan berserakan di Bima Sakti. Cahaya beberapa bintang tercemar oleh tanda kimiawi planet, menunjukkan seluruh dunia sedang dicerna di depan mata kita. Para ilmuwan juga telah melihat ratusan planet dengan orbit kecil yang akan jatuh ke dalam radius raksasa merah di masa depan.
Tetapi sementara bintang-bintang dengan jelas menghabiskan planet sesekali, mengabadikan momen ini menantang karena cahaya yang dipancarkan oleh peristiwa ini redup dan singkat. Faktanya, De menggunakan Zwicky Transient Facility, kamera pada teleskop di Observatorium Palomar di California, pada Mei 2020 untuk mencari sesuatu yang sama sekali berbeda yakni penggabungan bintang yang disebut nova merah.
Dalam pengamatan itulah dia menemukan semburan cahaya tampak yang aneh. Apa yang terungkap seperti "cerita detektif," kata De. Untuk mengidentifikasi semburan tersebut, timnya memperoleh pengamatan cahaya tampak dari sumber yang ditangkap pada November 2020 oleh W.M. Observatorium Keck di Hawaii.
Gambar-gambar itu mengungkapkan bintang yang dingin sekitar 5.000 derajat Fahrenheit, 10 kali lebih dingin dari suhu yang diperkirakan dari nova merah. Karena bingung, De dan rekan-rekannya mengamati bintang itu lagi, kali ini dalam cahaya inframerah, menggunakan kamera lain di Observatorium Palomar dan teleskop luar angkasa NEOWISE milik NASA.
Sistem tersebut ternyata brilian dalam inframerah, pita spektrum cahaya yang ideal untuk melihat objek redup yang tidak memancarkan banyak energi. Para peneliti sadar mereka kemungkinan besar menyaksikan sebuah bintang menelan sebuah planet secara real time.
“Reaksi pertama saya adalah tidak percaya. Kita melihat sebelum dan sesudah" dari penelanan planet," kata De sebagaimana dikutip dari Daily Mail.
Editor: Dini Listiyani