Ilmuwan NOAA Menemukan Gelombang Panas Misterius di Dasar Luat, Bertahan Lama dari Permukaan
JAKARTA, iNews.id - Dasar lautan mengalami gelombang panas. Tapi sampai sekarang para ilmuwan tidak menyadari gelombang panas lautan menyebar ke dasar.
Sebaliknya, mereka percaya gelombang panas hanya ditemukan di permukaan. Beruntung, penelitian baru telah membantu menjelaskan kebenaran penting ini.
Para ilmuwan telah menghabiskan dekade terakhir mengamati dan meneliti gelombang panas tingkat permukaan di lautan, sama sekali tidak menyadari perubahan yang menghancurkan ditemukan jauh di bawah permukaan.
Penting untuk diketahui gelombang panas laut juga menyebar ke kedalaman samudera. Karena, perubahan suhu Samudera dapat mendorong hewan menuju kepunahan, sebagaimana dikutip dari BGR.
Pada 2013, gelombang panas laut yang dikenal sebagai "The Blob" muncul di lepas pantai Alaska, menyebar ke selatan hingga Meksiko. Gelombang panas bertahan lebih lama dari yang diperkirakan para ilmuwan, menyebabkan kehancuran perikanan dan bahkan memicu pemijahan bunga ganggang beracun.
Meskipun penting untuk mengamati perubahan ini, para ilmuwan sama sekali tidak menyadari gelombang panas yang menyebar di dasar lautan. Sekarang, US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) telah menciptakan model baru yang juga memperhitungkan gelombang panas yang ditemukan di sepanjang dasar lautan.
Jauh lebih sulit untuk memantau suhu di bawah sana, karena memerlukan peralatan yang dapat mendeteksi perubahan suhu menit sementara juga bertahan dari tekanan kedalaman.
Penelitian baru ini penting karena gelombang panas yang ditemukan di kedalaman lautan bertahan lebih lama daripada yang ada di permukaan. Jika The Blob dapat menyebabkan malapetaka seperti itu ketika bertahan lebih lama dari yang diperkirakan.
Hasilnya mungkin terlihat di seluruh dunia, tapi umat manusia tidak akan tahu apa penyebabnya. Sekarang, berkat model barunya, mereka memiliki sedikit gambaran tentang apa yang terjadi di kedalaman.
Kedalaman laut terus menjadi taman bermain misterius bagi para ilmuwan, terutama saat kita terus menemukan makhluk aneh di dasar lautan.
Editor: Dini Listiyani