Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Cile M7,4! Peringatan Tsunami Dicabut, Gelombang 3 Meter Masih Mengintai
Advertisement . Scroll to see content

Ilmuwan Temukan Udara Terbersih di Bumi, Tempatnya Jauh Pemukiman Manusia

Rabu, 03 Juni 2020 - 21:05:00 WIB
Ilmuwan Temukan Udara Terbersih di Bumi, Tempatnya Jauh Pemukiman Manusia
Ilustrasi Antartika (foto: Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

SAN FRANCISCO, iNews.id - Udara bersih sangat baik untuk kesehatan. Namun, udara terbersih di Bumi ini rupanya tidak ada di dekat area rumah Anda.

Menurut para ilmuwan dari Colorado State University, udara terbersih di Bumi tidak ada di area manusia tinggal. Penelitian, yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Science mengungkapkan, Samudera Selatan di sekitar Antartika benar-benar cocok untuk orang yang mencari udar yang segar.

Udara bersih di sana dihasilkan berkat beberapa kebiasaan pola iklim dan cuaca global, sehingga awan di atas Samudera Selatan masih asli. Para peneliti mempelajari udara di atas Samudera Selatan dan menemukan awan di sana tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

Tidak ada jejak bahan bakar fosil, pupuk, atau limbah manusia yang sudah dipakai. Awan di sana benar-benar bersih dan entah bagaimana masih ada di Bumi.

Para ilmuwan mengambil sampel dari dekat dengan permukaan laut serta atmosfer tinggi di atas. Mereka mempelajari susunan mikroba yang ditemukan di udara, yang dapat memberikan petunjuk mengenai di mana udara berada.

Mereka menemukan mikroba kemungkinan berasal dari lautan. Samudera Selatan yang terpencil cukup jauh dari sebagian besar peradaban manusia untuk lolos dari banyak polusi, sebagaimana dikutip dari BGR, Rabu (3/6/2020).

“Aerosol yang mengendalikan sifat-sifat awan Southern Ocean (SO) sangat terkait dengan proses biologis laut, dan Antartika tampaknya terisolasi dari penyebaran mikroorganisme ke selatan dan pengendapan nutrisi dari benua selatan. Secara keseluruhan, ini menunjukkan Southern Ocean adalah salah satu dari sedikit tempat di Bumi yang paling sedikit terpengaruh oleh aktivitas antropogenik,” kata rekan penulis penelitian Thomas Hill.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut