Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gibran Tiba di Johannesburg untuk Hadiri KTT G20, Disambut Tarian Pantsula
Advertisement . Scroll to see content

Manusia Hidup Kekeringan di Afrika 74.000 Tahun Lalu, Memaksa Migrasi Besar-besaran

Jumat, 22 Maret 2024 - 07:45:00 WIB
Manusia Hidup Kekeringan di Afrika 74.000 Tahun Lalu, Memaksa Migrasi Besar-besaran
Manusia Hidup Kekeringan di Afrika 74.000 Tahun Lalu (Foto: Arizona State University/Public Domain)
Advertisement . Scroll to see content

Kappelman dan rekan-rekannya berusaha menyelidiki kekuatan pendorong alternatif di balik migrasi terbaru dan paling luas, yang terjadi kurang dari 100.000 tahun yang lalu.

Penelitian mereka terfokus pada situs arkeologi Shinfa-Metema 1 di wilayah barat laut Ethiopia, menyelidiki bagaimana masyarakat di sana hidup. Di sana, mereka menemukan peralatan batu, tulang hewan yang dikonsumsi masyarakat, sisa-sisa api untuk memasak dan pecahan kaca vulkanik mikroskopis, yang dikenal sebagai cryptotephra, yang cocok dengan sifat kimia letusan Toba.

“Salah satu implikasi terobosan dari penelitian ini adalah dengan metode cryptotephra baru yang dikembangkan untuk penelitian kami sebelumnya di Afrika Selatan, dan sekarang diterapkan di Ethiopia, kami dapat menghubungkan situs-situs tersebut," kata arkeolog Curtis Marean dari Arizona State University.

Cryptotephra berukuran lebih kecil dari lebar rambut manusia. Tapi dapat mengungkap banyak hal tentang sejarah manusia. Misalnya, cryptotephra dapat membantu mengungkap sejauh mana jangkauan letusan.

Penelitian sebelumnya menunjukkan abu letusan terjadi di wilayah lain Afrika. Tapi mereka juga membantu para ilmuwan menentukan tanggal artefak arkeologi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut