Megaflood di Mars Ungkap Planet Pernah Mendukung Kehidupan
CALIFORNIA, iNews.id - Perseverance NASA akan tiba di Gale Crater di Mars awal tahun depan. Saat tiba, rover Mars tersebut akan mulai mencari bukti kehidupan purba di sana.
Seperti diketahui, Mars pernah memiliki banyak air cair di permukaan. Keberadaan air cair tersebut adalah indikator utama daerah tersebut mungkin ramah untuk kehidupan.
Kini, sebuah studi baru menemukan Gale Crater adalah situs megaflood kuno, memberikan lebih banyak bukto lokasi khusus ini dulunya dapat dihuni. Menurut data yang dikumpulkan oleh Curiosity, banjir besar menyapu Gale Crater sekitar 4 miliar tahun lalu.
Penjelajah menemukan tanda-tanda struktur riak di dalam batu Mars yang disebut megaripples, yang tingginya 30 kaki dan berjarak 450 kaki. Ini mirip dengan struktur yang ditemukan di Bumi, disebabkan oleh mencairnya es di Planet Merah 2 juta tahun lalu.
Menurut rekan penulis Alberto G. Fairén, ini adalah pertama kalinya bukti megaflood diamati di Mars. Bahkan penelitian yang menggunakan data dari orbiter belum melihat endapan tersebut. Jadi, mereka membutuhkan rover Curiosity untuk menemukannya.
Para peneliti percaya banjir besar mungkin terjadi ketika planet Merah ini terkena dampak meteorit. Panasnya menyebabkan es mencair dan melepaskan karbon dioksida dan metana, sebagaimana dikutip dari Digital Trends, Senin (23/11/2020).
Aliran gas yang tiba-tiba ke atmosfer ini membuat Mars menjadi hangat dan basah untuk waktu yang singkat, dengan hujan deras yang turun di planet ini dan menyebabkan banjir ke dalam kawah seperti Kawah Gale. Bagian yang menarik dari berita ini adalah hal itu menunjukkan Mars pada umumnya. Kemudian, Gale Crater pada khususnya, pernah mampu mendukung kehidupan.
“Mars awal adalah planet yang sangat aktif dari sudut pandang geologi. Planet ini memiliki kondisi yang diperlukan untuk mendukung keberadaan air cair di permukaan dan di Bumi, di mana ada air, ada kehidupan. Jadi Mars awal adalah planet yang bisa dihuni. Apakah itu dihuni? Itu adalah pertanyaan yang akan dibantu dijawab oleh Perseverance penjelajah berikutnya,” kata Fairén.
Editor: Dini Listiyani