Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesan Astronot yang Terjebak di Orbit ke Ibunya: Jangan Khawatirkan Aku
Advertisement . Scroll to see content

Misi Voyager Temukan Jenis Ledakan Elektron Baru di Tepi Tata Surya

Senin, 07 Desember 2020 - 12:09:00 WIB
Misi Voyager Temukan Jenis Ledakan Elektron Baru di Tepi Tata Surya
Misi Voyager Temukan Jenis Ledakan Elektron Baru di Tepi Tata Surya (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Pesawat Voyager meninggalkan Tata Surya bertahun-tahun lalu. Tapi, saat mereka melakukan perjalanan melalui luar angkasa antarbintang. 

Analisis rinci data terbaru dari Voyager 1 dan Voyager 2 kini telah mengungkapkan ledakan pertama elektron sinar kosmik di luar angkasa antarbintang. Terbawa ke pinggiran Tata Surya oleh gelombang kejut dari letusan Matahari yang dikenal sebagai lontaran massa koronal, partikel berenergi ini tampak berakselerasi bahkan melampaui batas angin kuat Matahari. 

“Gagasan gelombang kejut mempercepat partikel bukanlah hal baru,” kata astrofisikawan Don Gurnett dari Unversity of Iowa. Dia mengatakan, proses serupa telah diamati di perbatasan Tata Surya, di mana angin Matahari paling kuat sebagaimana dikutip Science Alert, Senin (7/12/2020).

Permukaan Matahari terus menerus memancarkan angin Matahari, aliran partikel bermuatan dalam bentuk plasma yang menghasilkan ledakan medan magnet yang menyertainya. 

Sulit untuk menentukan batas Tata Surya, tapi gelembung yang diciptakan angin Matahari dan materi yang dibawanya disebut heliosfer. Akhirnya, angin Matahari yang melewati setiap planet dan objek di Tata Surya, menjalar ke medium antarbintang. 

Inilah yang paling menentukan batas-batas Tata Surya. Di luar medan magnet Matahari, tidak jelas apa yang terjadi pada plasmanay dan sinar kosmik yang berhasil mencapai sejauh ini saat dibawa dalam gelombang kejut. 

Probe Voyager akhirnya memberikan kesempatan untuk mencaritahu lebih lanjut. Para astronot kini mengusulkan model baru untuk apa yang terjadi pada gelombang kejut ini di luar angkasa antarbintang. 

Semuanya dimulai, kata mereka, dengan letusan besar di permukaan Matahari, yang mengirimkan gelombang kejut kuasi-bola ke Tata Surya. Ketika gelombang energi yang diikuti oleh plasma dari pelepasan massa koronal mencapai ruang antarbintang, gelombang kejut tersebut mendorong sinar kosmik energi yang lebih tinggi untuk mengenai medan magnet tangen yang dihasilkan oleh gelombang tersebut, dan guncangan lainnya memantulkan dan mempercepatnya ke tingkat energi yang lebih tinggi, seperti terdeteksi oleh Voyager.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut