Misteri Hilangnya Black Hole di Galaksi yang Jauh Terpecahkan
CALIFORNIA, iNews.id - Jauh di dalam galaksi bernama 1ES 192+654 sesuatu yang aneh terjadi pada black hole. Monster lapar ini telah memakan debu dan gas di dekatnya, tapi suatu hari dua tahun lalu black hole itu menghilang.
Para ilmuwan dapat memonitor black hole, bukan dengan mengamati secara langsung saat mereka menyerap cahaya. Tapi dengan mengamati partikel ultrahot gas dan materi lain yang berputar di sekitar mereka, dalam struktur bernama black hole corona yang mengeluarkan sinar-X yang bisa dideteksi dari Bumi.
Para ilmuwan ini benar-benar bingung saat black hole khusus ini memudar dengan faktor 10.000 selama periode lebih dari setahun. Kemudian, black hole melambung dan selama 100 hari, menjadi 20 kali lebih terang dari sebelumnya. Kejadian tesebut tentu saja membuat para ilmuwan bingung.
"Kami biasanya tidak melihat variasi seperti ini dalam membuat black hole. Sangat aneh, pada awalnya kami berpikir mungkin ada sesuatu yang salah dengan datanya. Saat kami melihat itu nyata, itu sangat menarik. Tapi, kami juga tidak tahu apa yang sedang kami hadapi; tidak ada yang kami ajak bicara melihat hal seperti ini," kata Asisten Profesor di Universitas Diego Portales di Santiago, Chili Claudio Ricci.
Kini, para ilmuwan berpikir mereka memiliki jawaban untuk teka-teki ini. Mereka percaya bintang pelarian bisa saja tersedot ke dalam black hole dan terkoyak oleh gaya gravitasi, sebagaimana dikutip dari Digital Trends, Sabtu (18/7/2020).
Pecahnya puing-puing yang disebabkan kehancuran bintang itu bisa membubarkan awan gas di sekitar black hole, menghentikan produksi sinar-X. Lalu, saat material dari bintang dimakan oleh black hole, lubang hitam ini mengeluarkan lebih banyak energi saat diumpankan.
Pengamatan event tersebut dilakukan menggunakan teleskop sinar-X NASA, Neutron Star Interior Composition Explorer (NICER) di International Space Station (ISS). Meskipun sangat jauh, para ilmuwan dapat mengumpulkan banyak data dengan mengamati galaksi selama 15 bulan.
Event tersebut adalah yang pertama kalinya perubahan dramatis dalam kecerahan black hole telah diamati terjadi begitu cepat. Dan, para ilmuwan masih bingung soal peristiwa itu.
"Dataset ini memiliki banyak teka-teki di dalamnya. Tapi, itu mengasyikkan karena berarti kita mempelajari sesuatu yang baru tentang alam semesta. Kami pikir hipotesis bintang itu bagus, tapi saya juga pikir kami akan menganalisis event ini untuk waktu yang lama," kata Asisten Profesor Fisika di Massachusetts Institute of Technology Erin Kara.
Editor: Dini Listiyani