Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tanam Pohon Paulownia di Sarawak Malaysia, Andi Yuslim Patawari Ajak Lestarikan Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

Ngeri, Video Ungkap Tanaman Terlihat Bernapas lewat Mulut yang Terbuka dan Tertutup

Rabu, 28 Desember 2022 - 15:08:00 WIB
Ngeri, Video Ungkap Tanaman Terlihat Bernapas lewat Mulut yang Terbuka dan Tertutup
Video Ungkap Tanaman Terlihat Bernapas (Foto: Douglas Clark)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Para peneliti di University of California San Diego menangkap gambar close-up pada satu stomata, pori yang ditemukan di epidermis daun, membuka, dan menutup dalam gerakan yang terlihat seperti bernapas. 

Mengetahui tanaman dapat memberi sinyal mouths menanggapi tingkat perubahan akan memungkinkan para ilmuwan mengedit sinyal tersebut dan menghasilkan tanaman yang tahan terhadap efek perubahan iklim. Hal ini diungkapkan juru bicara National Science Foundation (NSF) Jared Dashoff. 

"Respon terhadap perubahan sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan mengatur seberapa efisien tanaman dalam menggunakan air, yang penting karena kita melihat peningkatan kekeringan dan kenaikan suhu," kata Julian Schroeder, yang memimpin penelitian baru tersebut.

Iklim yang berubah dapat memengaruhi keseimbangan antara masuknya karbon dioksida dan hilangnya uap air melalui stomata. Jika tanaman, terutama yang ditanam untuk makanan, tidak dapat menemukan keseimbangan, mereka menjadi kering dan tidak berguna.

Sebuah studi pada 2021 juga didanai oleh NSF, menemukan produktivitas pertanian global selama 60 tahun terakhir masih 21 persen lebih rendah daripada tanpa perubahan iklim.

Di bagian bawah daun dan di tempat lain, tergantung tanamannya, terdapat bukaan kecil yang disebut stomata - ribuan per daun dengan variasi berdasarkan spesies tanaman.

"Seperti gerbang kastil kecil, sepasang sel di sisi pori stomata - dikenal sebagai sel penjaga - membuka pori tengahnya untuk menyerap karbon dioksida," kata Dashoff dalam sebuah pernyataan.

Protein ini memberi sinyal sel untuk rileks dan menutup stomata. Ketika tanaman merasakan peningkatan kadar karbon dioksida, protein kedua menghalangi yang pertama menjaga stomata tetap terbuka dan tertutup.

"Menemukan sensor CO2 pada tanaman terdiri dari dua protein mencerahkan dan mungkin alasan mekanisme tersebut belum teridentifikasi sampai sekarang," kata Schroeder sebagaimana dikutip dari DailyMail.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut