Pecahkan Rekor Lagi, Matahari Buatan Korsel Pertahankan Suhu 180 Derajat Fahrenheit Selama 48 Detik
Menjaga kumparan plasma yang bergejolak dan sangat panas di tempatnya cukup lama agar fusi nuklir dapat terjadi merupakan proses yang sangat melelahkan. Ilmuwan Soviet Natan Yavlinsky merancang tokamak pertama pada 1958, namun belum ada yang berhasil menciptakan reaktor yang mampu mengeluarkan lebih banyak energi daripada yang dibutuhkan.
Salah satu hambatan utama adalah bagaimana menangani plasma yang cukup panas untuk melebur. Reaktor fusi memerlukan suhu yang sangat tinggi, berkali-kali lipat lebih panas dari Matahari karena reaktor fusi harus beroperasi pada tekanan yang jauh lebih rendah dibanding yang terjadi secara alami di dalam inti bintang.
Inti Matahari, misalnya, mencapai suhu sekitar 27 juta F (15 juta C) namun memiliki tekanan yang kira-kira sama dengan 340 miliar kali tekanan udara di permukaan laut di Bumi.
Memasak plasma pada suhu tersebut adalah bagian yang relatif mudah, namun menemukan cara untuk menahannya agar tidak terbakar melalui reaktor tanpa merusak proses fusi secara teknis rumit. Ini biasanya dilakukan dengan laser atau medan magnet.
Editor: Dini Listiyani