Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diserang Hiu saat Berenang di Laut, Perempuan Ini Berhasil Lolos setelah Melawan
Advertisement . Scroll to see content

Peneliti Temukan Organisme Ini Tak Butuh Oksigen untuk Bertahan Hidup

Senin, 11 Mei 2020 - 10:26:00 WIB
Peneliti Temukan Organisme Ini Tak Butuh Oksigen untuk Bertahan Hidup
Organisme tidak butuh oksigen (Foto: Stephen Douglas Atkinson)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Kehidupan multiseluler membutuhkan oksigen untuk hidup. Namun, ilmuwan menemukan organisme yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup.

Awal tahun ini, para ilmuwan menemukan parasit seperti ubur-ubur tidak memiliki genom mitokondria. Artinya, hewan tersebut tidak bernapas.

Pada kenyataannya parasit sepenuhnya bebas dari ketergantungan oksigen. Penemuan ini tidak hanya mengubah pemahaman manusia mengenai kehidupan dapat bekerja di Bumi, tapi juga dapat memiliki implikasi untuk pencarian kehidupan di luar Bumi.

Kehidupan mulai mengembangkan kemampuan untuk memetabolisme oksigen yakni pernapasan sekitar 1,45 miliar tahun lalu. Archaeon yang lebih besar menelan bakteri lebih kecil dan menguntungkan kedua pihak.

Hubungan simbiotik menghasilkan dua organisme yang berevolusi bersama. Pada akhirnya bakteri yang bersembunyi di dalamnya menjadi organel yang disebut mitokondria.

Setiap sel dalam tubuh Anda kecuali darah merah mempunyai jumlah mitokondria besar dan ini penting untuk proses pernapasan. Mereka memecah oksigen untuk menghasilkan molekul yang disebut adenosin trifosfat, yang digunakan organisme multisel untuk mendukung proses seluler.

Seperti diketahui, ada adaptasi yang memungkinkan beberapa organisme berkembang dalam kondisi rendah oksigen atau hipoksia. Sejumlah organisme bersel tunggal telah mengembangkan organel yang berhubungan dengan mitokondria untuk metabolisme anaerob.

Tapi, kemungkinan organisme anaerob telah menjadi perdebatan ilmiah. Sampai pada akhirnya tim peneliti yang dipimpin oleh Dayana Yahalomi dari Universitas Tel Aviv di Israel memutuskan melihat lagi parasit salmon yang disebut Hanneguya salminicola.

Dikutip dari Science Alert, Senin (11/5/2020), ini cnidarian, milik filum yang sama dengan karang, ubur-ubur, dan anemon. Meskipun kista yang dihasilkan dalam daging ikan tidak sedap dipandang, parasit ini tidak berbahaya dan akan hidupn bersama salmon selama siklus hidupnya.

Terselip di dalam inangnya, cnidarian mungil ini dapat bertahap hidup dalam kondisi yang cukup hipoksik. Tapi, bagaimana tepatnya sulit diketahui tanpa melihat DNA makhluks tersebut. Jadi itulah yang dilakukan para peneliti.

Para peneliti menggunakan sekuensing dalam dan mikroskop fluoresensi untuk melakukan studi dekat H. salminicola dan menemukan dia telah kehilangan genom mitokondria. Selain itu, parasit juga kehilangan kapasitas untuk respirasi aerobik dan hampir semua gen nuklir yang terlibat di dalam menyalin dan mereplikasi mitokondria.

Sekuensing dan metode mikroskopis yang sama dalam parasit ikan cnidarian yang terkait erat, Myxobolus squamalis, digunakan sebagai kontrol. Jelas dia menunjukkan genom mitokondria. Hasil ini menunjukkan di sini pada akhirnya organisme multisel tidak membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup.

Bagaimana tepatnya organisme bisa bertahan hidup tanpa oksigen masih menjadi misteri. Tapi penemuan ini dapat membantu peneliti memahami bagaimana kehidupan bekerja.

“Penemuan kami menegaskan adaptasi ke lingkungan anaerob tidak unik untuk ekukariota bersel tunggal, tapi juga berevolusi pada hewan multiseluler, parasit,” kata peneliti.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut