Penjelasan LAPAN soal Benda Antariksa Jatuh ke Bumi, Ada Alami dan Buatan
JAKARTA, iNews.id - Benda-benda antariksa kerap jatuh ke Bumi yang tidak terhitung jumlahnya. Namun, benda antariksa yang jatuh ke Bumi ada yang bersifat alami dan buatan.
Rhorom, Peneliti Pusat Sains Antariksa dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pussainsa LAPAN), menjelaskan benda alami yang jatuh ke Bumi bisa berupa meteor, asteroid, atau komet. Ukurannya pun beragam.
Sedangkan benda antariksa buatan adalah satelit beserta komponennya yang jatuh ke Bumi. Dalam sekali peluncuran satelit, ada beragam komponen yang terlibat. Itu semua benda buatan yang bisa memenuhi lingkungan antariksa sekitar Bumi.
"Di atas kita (Bumi) ada lebih dari 20 ribu benda antariksa yang mengitari Bumi. Ukurannya bisa dari 10 sentimeter, 5 meter, dan sebagainya," jelas Rhorom, saat Live Instagram yang dilakukan Pussainsa LAPAN, Rabu (17/2/2021).
Lebih lanjut, dia menerangkan, satelit bisa jatuh ke Bumi karena melakukan aktivitas mengorbit mengikuti hukum gravitas Bumi. Ketika orbitnya terlalu rendah, akan terjadi pengereman.
Fenomena ini biasanya disebut sebagai hambatan atmosfer, yang bisa mengurangi kecepatan objek tersebut sehingga ada kemungkinan jatuh ke Bumi.
Kendati demikian, bukan berarti para ilmuwan tidak memikirkan hal tersebut. Sampah antariksa yang disebabkan oleh satelit memang sudah sangat banyak.
Rhorom menuturkan, jika orbit yang dilakukan satelit rendah, diharapkan setelah bekerja dan mempunyai bahan bakar cukup, bisa dikendalikan untuk turun kembali ke Bumi.
"Kalau orbitnya tinggi, ditentukan beberapa kilometer di atas orbit tersebut. Jadi dipindahkan ke atas. Itu tempat sampah satelitnya, di orbit yang cukup tinggi," ujarnya.
Editor: Dini Listiyani