Potret Indah Gerhana Bulan Total di Sejumlah Negara
SAN FRANCISCO, iNews.id - Gerhana Bulan Total menghiasi langit kemarin. Fenomena yang juga disebut Super Blood Moon ini bisa disaksikan di banyak wilayah di dunia, termasuk Indonesia.
Gerhana Bulan Total adalah kejadian alam di mana Bulan di Perigee, di mana berada di jarak terdekat dengan Bumi. Lebih detailnya, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar.
Lapan mengungkapkan Super Blood Moon yang terjadi mempunyai lebar sudut lebih besar 13,77 persen dibanding dengan saat berada di titik terjauhnya (apoge). Keterangannya 15.6 persen lebih terang dari rata-rata dan 29,1 persen dibanding saat apoge.
Selain di Indonesia, Gerhana Bulan Total ini juga terlihat di sejumlah wilayah. Bagaimana penamapakan Gerhana Bulan Total di sejumlah negara? Berikut ini potret indah Gerhana Bulan Total di seluruh dunia, sebagaimana dikutip dari Space, Kamis (27/5/2021).
1. Rami Mandow yang berbasis di Sydney, pendiri Space Australia, membagikan serangkaian gambar selama gerhana, pertama kali diambil dengan ponsel cerdasnya yang terhubung ke teleskop kecil, kemudian beralih ke kamera DSLR.
Friend is at Bondi beach and the Moon has risen! Looks glorious coming over the ocean …
— Rami Mandow ????️???? (@CosmicRami) May 26, 2021
Lots of folks out with cameras and telescopic lenses …. @danilic are you there?! #SpaceAusMoon #LunarEclipse2021 pic.twitter.com/TLOKBjX9CC
"Ini dia!" Mandow tweeted dengan bidikan indah dari awal penumbra. "Menikmati gerhana yang dimulai dengan segelas scotch yang enak!"
Mandow kemudian membagikan gambar astrofotografer amatir dan pengamat langit yang berjejer di Pantai Bondi yang populer di Sydney tepat saat bulan super muncul di atas lautan.
2. Astronom Michael Brown dari Monash University di Melbourne, Australia, mengambil beberapa gambar gerhana yang sedang berlangsung dengan smartphone-nya dan apa yang dia gambarkan sebagai "teleskop murah".
Oh yeah, getting some red in the lunar eclipse.
— Michael Brown (@MJIBrown) May 26, 2021
Blood may be overstating it, but definitely red. #LunarEclipse2021 pic.twitter.com/Bs924c11eL
"Menjadi merah saat gerhana bulan," Brown tweet dengan gambar. "Darah mungkin berlebihan, tapi jelas merah."
3. Pengamat lain di Australia mengeluhkan cuaca yang tidak mendukung. Beberapa pengguna di Brisbane men-tweet gambar langit senja yang tersembunyi di balik awan.
Di Hong Kong, di mana puncak gerhana bertepatan dengan terbitnya bulan, orang banyak juga berbondong-bondong ke pantai untuk melihat sekilas bulan darah.
everybody waiting for the blood moon rise here in HK in about 15 mins #LunarEclipse2021 pic.twitter.com/fZQ0eSaBIr
— Alan Pak Tao Lau (@Alan_PT_Lau) May 26, 2021
"Semua orang menunggu blood moon terbit di HK [Hong Kong] dalam waktu sekitar 15 menit," tweet Alan Pak Tao Lau, Profesor Teknik Elektro, Universitas Politeknik Hong Kong.
4. Pemandangan dari Observatorium Griffith di California selatan, terkadang tertutup awan, menunjukkan bayangan Bumi merayap perlahan di cakram bulan, menenggelamkannya dalam kegelapan. Tapi, komentator dari Los Angeles, Chicago dan Seattle mengeluh tentang awan yang menghambat pengalaman itu.
Lunar eclipse in paradise ????
— Greg Diesel Walck (@GregDieselPhoto) May 26, 2021
We only got a partial eclipse here in Ormond Beach FL but still a beautiful sight and the weather was perfect. @AMHQ @JenCarfagno @StephanieAbrams #weather #LunarEclipse2021 #sky pic.twitter.com/pm9xOwEoDL
Bumi akan menangkap Gerhana Bulan berikutnya pada 18 November, meskipun yang ini tidak akan sempurna karena sepotong kecil cakram Bulan akan tetap berada di luar umbra. Menurut Diana Hannikainen, dari Sky & Telescope, pengalaman penonton biasa hampir tidak bisa dibedakan dari gerhana total.
"Secara teknis, peristiwa November akan bersifat parsial, tetapi hanya bagian tertipis dari cakram Bulan yang akan tetap berada di luar umbra, jadi untuk semua maksud dan tujuan itu akan menjadi seperti gerhana total," kata Hannikainen dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Gerhana Bulan Total resmi berikutnya akan berlangsung pada 15-16 Mei 2022 dan akan paling terlihat dari bagian barat Eropa dan Afrika, dan sebagian besar Amerika.
Editor: Dini Listiyani