Reaktor Nuklir China Bisa Beri Daya 10 Stasiun Luar Angkasa

Lebih lanjut dijelaskan, Amerika Serikat perlu bergerak dengan langkah cepat untuk tetap kompetitif dan tetap menjadi pemimpin dalam komunitas antariksa global.
NASA terlibat dalam membangun infrastruktur untuk misi bulan di bawah program Artemis, yang dapat menguji teknologi kekuatan luar angkasa di permukaan bulan sebelum eksplorasi Mars di masa depan. Paling-paling, misi permukaan berawak pertama ke Bulan akan dilakukan pada 2025.
Proyek China pertama kali dimulai pada 2019 sebagai bagian dari kepentingan China yang kuat dalam mengembangkan tenaga nuklir untuk digunakan di luar angkasa.
Media China dikendalikan oleh negara. Pada 2021, South China Morning Post dilaporkan mengumumkan prototipe desain nuklir telah selesai untuk tenaga luar angkasa, sebagaimana dikutip dari Space.com.
Negara ini sangat berpengalaman dalam menggunakan tenaga nuklir selama misi luar angkasa, dengan pendarat bulan Chang'e 3, misalnya, menggunakan generator nuklir bertenaga plutonium untuk bertahan pada malam bulan dua minggu yang dingin.
Editor: Dini Listiyani