Sejarah Singkat Naga, Makhluk Mitologi yang Diyakini Nyata Selama Berabad-abad
Seperti buku folklorist Carol Rose "Giants, Monsters, & Dragons: An Encyclopedia of Folklore, Legend, and Myth" (Norton, 2001), naga "memiliki ciri-ciri gabungan dari banyak binatang lain, seperti kepala gajah di India, yang seekor singa atau burung pemangsa di Timur Tengah, atau banyak kepala reptil seperti ular.
Warna tubuh mereka dapat berkisar dari hijau, merah, dan hitam hingga naga kuning, biru, atau putih yang luar biasa. Ahli zoologi Karl Shuker menggambarkan berbagai macam naga dalam bukunya "Dragons: A Natural History" (Simon & Schuster, 1995), termasuk ular raksasa, hydra, gargoyle dan dewa naga, dan varian yang lebih tidak jelas seperti basilisk, wyvern dan cockatrice.
Naga terus menangkap imajinasi publik dalam buku dan film fantasi, muncul dalam segala hal mulai dari film ramah anak 2010 "How to Train Your Dragon," hingga buku dan serial TV "Game of Thrones" yang lebih berorientasi dewasa dan "The Hobbit "buku dan film. Permainan peran populer Advanced Dungeons and Dragons menggambarkan lebih dari selusin jenis naga, masing-masing dengan kepribadian, kekuatan, dan karakteristik unik lainnya.
Asal Naga
Kata "naga" berasal dari kata Yunani kuno "draconta," yang berarti mengawasi. Hal ini menunjukkan binatang itu menjaga harta karun, seperti gunungan koin emas atau permata, menurut Dean Miller dalam "Makhluk dan Monster Legendaris" (Cavendish Penerbitan Persegi, 2014).
Naga adalah salah satu dari sedikit monster yang berperan dalam mitologi terutama sebagai lawan yang kuat dan menakutkan untuk dibunuh. Naga tidak hanya ada untuk kepentingan mereka sendiri; mereka sebagian besar ada sebagai foil untuk petualang yang berani. Binatang mitos lainnya seperti troll, elf dan peri berinteraksi dengan orang-orang (kadang nakal, kadang membantu) tetapi peran utama mereka bukan sebagai pejuang.
Editor: Dini Listiyani