Tahukah Anda, Ada Hujan Berlian di Uranus dan Neptunus
Hujan Berlian
Ide hujan berlian pertama kali diajukan sebelum misi Voyager 2 yang diluncurkan pada 1977. Alasannya cukup sederhana, kita tahu Uranus dan Neptunus terbuat dari apa dan diketahui benda semakin panas dan padat semakin dalam ke planet yang dituju.
Pemodelan matematis membantu mengisi rinciannya seperti daerah terdalam dari mantel planet-planet itu kemungkinan memiliki suhu sekitar 7.000 kelvin dan tekanan 6 juta kali lipat dari atmosfer Bumi. Model yang sama memberitahu lapisan terluar mantel agak lebih dingin dan kurang bertekanan.
Lantas apa yang terjadi pada air, amonia, dan metana pada suhu dan tekanan seperti itu? Dengan metana khususnya, tekanan kuat dapat memecah molekul, melepaskan karbon. Karbon kemudian menemukan saudara-saudaranya membentuk rantai panjang.
Rantai panjang kemudian meremas bersama untuk membentuk pola kristal seperti berlian. Formasi berlian padat kemudian jatuh melalui lapisan mantel sampai menjadi terlalu panas, di mana mereka menguap dan mengapung kembali serta mengulangi siklus, maka lahirlah istilah hujan berlian.
Editor: Dini Listiyani