Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hubble Tangkap Galaksi Terang di Balik Nebula Gelap, Begini Penampakannya
Advertisement . Scroll to see content

Teleskop Radio Canggih Terbaru Bisa Ungkap Alam Semesta Kuno, Syaratnya Begini

Senin, 23 Oktober 2023 - 06:01:00 WIB
 Teleskop Radio Canggih Terbaru Bisa Ungkap Alam Semesta Kuno, Syaratnya Begini
Teleskop Radio Canggih Terbaru Bisa Ungkap Alam Semesta Kuno (Foto: SKA Project Development Office and Swinburne Astronomy Productions, CC BY-SA))
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Square Kilometer Array Observatory (SKAO) akan menjadi teleskop radio paling sensitif dan terkuat di dunia. Syaratnya jika satelit Starlink SpaceX tidak merusak pandangannya.

Perusahaan-perusahaan swasta telah mulai meluncurkan sejumlah konstelasi satelit komunikasi ke orbit rendah dan menengah Bumi. Tujuannya untuk menyelimuti dunia dengan akses internet berkecepatan tinggi, pemantauan permukaan secara real-time, dan banyak lagi. 

Sejauh ini, SpaceX telah memimpin upaya satelit internet yang sekarang sudah mengirimkan lebih dari 4.600 satelit Starlink ke luar angkasa. Perusahaan berencana menempatkan 42.000 satelit di orbit dalam dekade mendatang.

Perusahaan lain seperti Amazon berencana mengikuti konstelasi mereka sendiri. Meskipun akses internet berkecepatan tinggi secara global bagus, konstelasi ini mempunyai dampak bagi astronomi, sebagaimana dikutip dari Space.com. 

Para astronom di seluruh dunia telah memperingatkan Starlink merusak pengamatan mereka di darat. Pantulan dari semua satelit akan menyebabkan langit malam menjadi lebih cerah di seluruh dunia. 

Astronom radio menghadapi kesulitan serupa yang disebabkan oleh Starlink. Pertama, kolaborasi LOFAR yang berbasis di Belanda menemukan bukti transmisi Starlink melampaui sinyal yang datang dari beberapa target astronomi mereka. 

Sekarang tim astronom yang membantu mengembangkan SKAO telah melakukan tes penduluan dan sampai pada beberapa kesimpulan yang meresahkan. Hal ini diungkapkan dalam sebuah makalah di database pracetak arXiv.

Para peneliti menggunakan jaringan antena parabola yang disebut Engineering Development Array 2 (EDA2), yang terletak di gurun Australia Barat. EDA2 adalah platform pengujian untuk membantu mengembangkan SKAO secara penuh, yang diharapkan akan selesai pada 2028. 

Menggabungkan lokasi di Australia Barat dan Afrika Selatan, SKAO akan menjadi teleskop radio terkemuka di dunia, dengan misi utama memetakan hidrogen netral yang menghuni alam semesta sebelum bintang-bintang pertama menyala, suatu zaman kosmologis yang dikenal sebagai fajar kosmik.

Para peneliti dapat mendeteksi emisi Starlink dengan EDA2, dan emisi ini jauh lebih terang daripada target astronomi SKAO yang akan datang. Khususnya, mereka mengidentifikasi dua sumber kontaminasi. 

Salah satu sinyal yang diharapkan yakni transmisi yang biasa dikirimkan satelit satu sama lain dan ke Bumi. Namun jenis lainnya tidak disengaja, di mana sinyal radio dihasilkan perangkat elektronik masing-masing satelit. 

EDA2 dan SKAO yang akan datang sangat sensitif sehingga mereka dapat mendeteksi emisi yang tidak diinginkan dengan mudah. Penulis makalah ini dengan cermat mencatat beberapa badan pengatur internasional mencadangkan beberapa frekuensi transmisi radio hanya untuk penggunaan astronomi dan sinyal yang datang dari satelit Starlink tidak berada dalam pita yang dilindungi tersebut

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut