6 Tempat Misterius Sudah Ada sejak Zaman Nabi, Belum Ditemukan Keberadaannya
1. Tembok Yakjuj dan Makjuj
Sekitar 50 km di utara Beijing, ada desa di kaki bukit bernama Badaling. Dari tempat ini, para turis dari berbagai belahan dunia memasuki pintu gerbang menuju tembok besar China. Saking tingginya, tembok itu disebut bisa dilihat dari bulan.
Banyak orang yang menyangka itulah tembok yang dibuat oleh Nabi Dzulkarnain dalam surat Al Kahfi. Dan yang disebut Yakjuj dan Makjuj adalah bangsa dari Mongol Utara yang merusak dan menghancurkan negeri-negeri yang mereka taklukkan.
Syekh Hamdi bin Hamzah Abu Zaid, seorang penulis dan peneliti tentang tembok Dzulkarnain meyakini, tembok yang dibangun beliau adalah tembok China tersebut. Dia juga menyebutkan secara detail penelitian dan bukti-buktinya ke dalam buku.
Namun, jika dilihat secara fisik, terdapat perbedaan yang sangat jelas antara tembok yang dibangun Nabi Dzulkarnain dengan tembok raksasa China. Tembok China terbuat dari susunan batu bata, sedangkan Alquran disebutkan tembok Dzulkarnain terbuat dari tumpukan besi yang dicampur dengan tembaga.
Selanjutnya, tembok China dibangun secara bertahap selama ratusan tahun dari berbagai dinasti yang memerintah China, di antaranya dinasti Hang dan Ming. Sementara itu, penjelasan Alquran, tembok itu dibangun oleh suku bangsa yang meminta pertolongan kepada Nabi Dzulkarnain. Dan setelah selesai, beliau pun menyatakan tembok itu tidak akan bisa dilewati dan dilubangi oleh Yajuj dan Makjuj.
Berbeda dengan penjelasan Syekh Hamdi bin Hamzah Abu Zaid Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Quran menulis di Uzbekistan tepatnya di distrik Hissar, sekitar 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkistan ke India.
Tempat itu, kini bernama Buzgol Khana dalam bahasa Turki, tetapi dulu nama Arabnya adalah Bab Al Hadid, yang semuanya bermakna pintu gerbang besi. Sayangnya, hasil foto satelit pada ordinat itu sudah tidak ditemukan lagi tembok atau pintu besi tersebut.
2. Telaga Ainul Hayat
Ainul Hayat, menurut beberapa ahli tafsir merupakan air kehidupan yang bisa memperpanjang usia manusia. Yang meminum airnya seteguk saja, maka hidupnya akan abadi. Kehidupannya dijamin oleh Allah SWT hingga kiamat, kecuali dia memohon kepada-Nya untuk dimatikan.
Beberapa hikayat menyebutkan, kala Allah SWT menciptakan dunia, Dia menurunkan beberapa tetesan air dari surga ke dunia. Salah satu tetesnya kemudian berubah menjadi Ainul Hayat atau si mata air keabadian. Beberapa sumber juga menyebutkan Dajjal pernah minum dan mandi air ini, sehingga tetap hidup hingga saat ini.
Tidak hanya Dajjal, seorang Nabi bernama Khidir juga dipercaya masih hidup hingga saat ini dikarenakan meminum air ini. Dimana letak Ainul Hayat? Beberapa pendapat mengatakan bahwa letaknya yang dijaga Nabi Khidir berada di Pulau Bermuda. Oleh karena itu, banyak kapal dan orang hilang ketika melewati daerah tersebut.
Karena para setan berbondong-bondong mengelilingi tempat tersebut untuk merebut Ainul Hayat. Namun, jika benar tempat tersebut memang benar adanya, sekali lagi hanya Allah yang mengetahui dimana sebenarnya Ainul Hayat berada.