Ada Usulan Study Tour Sekolah Dilarang, Sandiaga Uno: Target 1,5 Miliar Pergerakan Wisnus Sulit Tercapai
JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini musibah kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok meninggalkan duka mendalam. Akibat kecelakaan tersebut berdampak pada usulan study tour sekolah untuk ditiadakan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyoroti usulan larangan study tour imbas kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut para siswa SMK Lingga Kencana Depok. Beberapa daerah di Indonesia pun mulai mengkaji larangan study tour tersebut.
Sandiaga mengaku menyayangkan adanya larangan study tour yang biasa dilakukan pihak sekolah, instansi maupun organisasi ini. Dia mengatakan hal itu bisa menghambat target 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara.
“Kalau meluas larangan ini, tentunya target 1,5 miliar pergerakan wisman nusantara akan sulit tercapai bila larangan ini dilakukan,” kata Sandiaga dalam Weekly Brief With Sandiaga Uno, Senin (20/5/2024).
Sandiaga mengaku keselamatan para penumpang study tour merupakan hal utama yang perlu jadi perhatian setiap instansi. Untuk itu, hal yang perlu dibenahi adalah sisi transportasinya, bukan penerapan dari larangan study tour itu sendiri.
“Kita membenahi sisi transportasinya, tapi kalau transportnya sudah mumpuni, sudah ter-register dan SDM-nya juga andal dan prima, maka saya meminta agar study tour ini dijalankan kembali, karena ini akan berdampak bukan hanya di sektor pariwisata kita, tapi juga pengalaman bagi peserta didik,” kata Sandiaga.
Sandiaga pun mengimbau masyarakat untuk selalu memastikan pemilihan transportasi yang mumpuni untuk kendaraan pariwisata mereka. Tak lupa dengan sopir dan mekanik yang juga perlu teruji dan terdaftar demi keselamatan perjalanan.
“Pihak instansi, sekolah atau organisasi harus memilih transportasi yang andal dan teruji kelayakannya, merujuk juga pada sopir dsn kernet terregistrasi dan tersertifikasi,” ujar Sandiaga
“Kami akan terus sosialisasikan pengawasan dan pemilihan moda angkutan yang sudah teruji KIR kelayakannya,” katanya.
Editor: Vien Dimyati