Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Pastikan Hunian Tetap untuk Warga Terdampak Bencana Dibangun dengan Kualitas Baik
Advertisement . Scroll to see content

Ajaib Masjid di Aceh Tamiang Berdiri Kokoh dari Terjangan Banjir Bandang, Jadi Penyelamat Satu Kampung

Jumat, 19 Desember 2025 - 19:45:00 WIB
Ajaib Masjid di Aceh Tamiang Berdiri Kokoh dari Terjangan Banjir Bandang, Jadi Penyelamat Satu Kampung
Di tengah banjir bandang Masjid AS Sunnah dan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Mukhlisin di Aceh Tamiang berdiri kokoh menjadi penyelamat satu kampung. (Foto: Instagram Arie Untung)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Peristiwa banjir bandang yang menerjang Aceh Tamiang menyisakan kisah memilukan sekaligus penuh makna. Di tengah amukan air dan material kayu gelondongan, Masjid AS Sunnah dan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Mukhlisin justru masih berdiri kokoh. Bangunan tersebut bahkan disebut menjadi “tameng” yang menyelamatkan satu kampung dari dampak yang lebih parah.

Kondisi tersebut dibagikan artis Arie Untung melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahan tersebut, terlihat halaman masjid dipenuhi tumpukan kayu dalam jumlah besar. Kayu-kayu itu terbawa arus banjir bandang yang melanda kawasan sekitar. Meski demikian, struktur utama masjid tetap utuh dan tidak roboh diterjang derasnya air.

Pondok pesantren Darul Mukhlisin yang berdampingan dengan masjid memang tak sepenuhnya luput dari dampak banjir. Sejumlah bagian bangunan mengalami kerusakan akibat hantaman kayu gelondongan. Namun, secara umum, keberadaan masjid dan pesantren itu dinilai menjadi penghalang alami yang menahan laju banjir sebelum mencapai permukiman warga.

“Bangunan ini jadi benteng dan menyelamatkan 1 kampung. Terjadi di pesantren Darrul Mukhlisin milik Haji wan,” tulis Arie Untung dalam unggahannya.

Arie juga menyoroti tumpukan kayu yang menggunung di area masjid. Menurutnya, kayu-kayu tersebut mencapai ketinggian sekitar 4 meter dan sulit dipindahkan dalam waktu singkat. Dia menyinggung persoalan lingkungan yang diduga menjadi salah satu pemicu bencana.

“Tumpukan kayu seluas ini tinggi 4 meter sepertinya pak Haji juga angkat tangan untuk memindahkannya. Karena pohon2 itu semestinya masih di hutan. Andai yg nebangin mau tanggung jawab merelokasinya. Karena mereka sudah mengambil keuntungannya sedang musibahnya dirasakan warga,” tulis Arie.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut