Akan Ada 3.000 Event di Indonesia, Angela Tanoesoedibjo: Regulasinya Dipermudah Pakai Digitalisasi
Lebih lanjut, dia mengatakan, besarnya jumlah perhelatan even di Indonesia merupakan hasil instruksi Presiden Joko Widodo terhadap Kabinet Indonesia Maju yang menginginkan adanya kemudahan regulasi dalam izin penyelenggaraan acara di Indonesia. Presiden Joko Widodo, menurutnya meminta agar ada digitalisasi izin penyelenggaraan acara.
"Kami percaya itu akan meningkatkan volume dan kualitas acara musik, seni, olahraga, dan lainnya yang terkait dengan even-even ekonomi kreatif di Indonesia," ujar Angela Tanoesoedibjo.
Masih dalam acara yang sama Angela mengatakan, ekonomi kreatif memberikan kontribusi yang sangat positif buat Indonesia. Tahun lalu sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi yang sangat signifikan dengan 6,53 persen dari total Produk Domestik Bruto atau Growth Domestic Product (GDP) Indonesia.
"Dengan nilai lebih dari 74 miliar dolar AS (setara Rp1,098 triliun) dan telah membuka kesempatan kerja bagi dari 24 juta orang," katanya.
Dia juga menjelaskan, Presiden Joko Widodo sudah menyadari akan potensi ekonomi kreatif di Indonesia. Hal itu membuat pemerintah terus mengeluarkan implementasi kebijakan yang mendukung peningkatan ekonomi kreatif di Tanah Air.
Beberapa kebijakan yang dikeluarkan di antaranya adalah dukungan pada hak kekayaan intelektual, marketing, infrastruktur, dan insentif. Menurutnya regulasi tersebut dibuat untuk meningkatkan kualitas hak kekayaan intelektual yang merupakan sumber dari kreativitas manusia yang didasarkan pada kebudayaan, warisan, sains, dan teknologi.
"Saya percaya itu sangat relevan dengan tema WCIF tahun ini yang ingin menghadirkan ekonomi kreatif dan keberlanjutan," kata Angela Tanoesoedibjo.
Editor: Vien Dimyati